Hikmah Perbedaan Pendapat Para Ulama’- Khudz maa shofa wa da’ maa kadar
(Ambil yang baik, buang yang jelek)
Hikmah dari kegaduhan masalah fiqhiyah bagi santri yang terbuka akan lebih banyak manfaatnya dari pada yang fanatik pada satu pendapat. Wawasannya akan semakin bertambah, sebab bertambahnya refrensi dan hujjah dari kedua belah pihak. Nikmati saja kegaduhan ini, ambil ilmunya, jangan ambil caciannya.
Mungkin inilah jalan Allah untuk meng”Alim”kan santri nahdliyyin, dengan selalu membaca dan belajar.
العلم ذو كثرة في الصحف منتشر * وأنت يا خلٌّ لم تستكمل الصحفا
Ilmu sangat luas tersebar di berjuta-juta lampiran kitab.
Engkau wahai teman…belum sempurna membaca keseluruhan.
Pengetahuan tentang perbedaan fuqoha harus diketahui oleh santri sehingga ia bisa mengambil pelajaran dan ilmu.
Karena itulah pengetahuan/ilmu yang benar adalah pengetahuan pada perbedaan pendapat antar fuqoha’.
Imam Al-Qotadah berkata, “Siapa yang tidak tahu tentang perbedaan fiqh maka hidungnya tidak pernah mencium aroma fiqh.”
Imam Hisyam bin Ubaidillah Arrozi berkata, “Orang yang tidak tahu adanya perbedaan bacaan (dalam al-Quran) maka ia bukanlah qori’ (orang yang tahu bacaan al-Quran). Dan siapa yang tidak tahu akan perbedaan fuqoha’ (ahli fiqh), maka ia bukan seorang faqiih (ahli fiqh).”
Imam Ibnu ‘Uyainah berkata, “Paling beraninya orang yang mengeluarkan fatwa, ialah mereka yang paling sedikit pengetahuannya tentang perbedaan fuqoha’.”
(Orang yang tidak gampang mengelurkan fatwa, ialah yang paling banyak mengetahui perbedaan fuqoha’).
Banyak sekali hikmah dan faidah dari perbedaan ulama tentang masalah fiqhiyyah (ijtihadiyyah), diantaranya:
Pertama, menjadikan bertambah semangatnya santri untuk selalu membahas dan mudzakaroh ilmu.
Kedua, memperkaya ruh diskusi yang menyebabkan sesuatu yang bisa menyampaikan pada kuatnya hujjah (dalil) untuk disampaikan ke halayak.
Ketiga, mempermudah orang awam untuk memilih pendapat mana yang bisa membuat ia tenang.
Semoga artikel Hikmah Perbedaan Pendapat Para Ulama’ ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..
simak artikel terkait di sini
kunjungi juga channel youtube kami di sini
Penulis: Iben Noel Mubarok.
Editor: Anas Muslim