Gus Yaqut Meluruskan Sindiran Prof Mahfud MD

Ini 14 Kader GP Ansor yang Lolos ke Senayan

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

YOGYA-  GP Ansor dan Banser akhir-akhir ini selalu menjadi perbincangan publik. Posisi Ansor yang selalu terdepan dalam menjaga ulama dan NKRI seringkali berkaitan dengan sebagian kelompok masyarakat yang masih sibuk mempertanyakan eksistensi NKRI. Akhirnya, Ansor seringkali dituduh menyalahi hukum dan disindir tuduhan negatif lainnya.

Salah satu sindiran dilakukan Prof Mahfud MD melalui akun twitternya.

“sudah saya bilang, tidak boleh sebuah ormas menghalangi atau membubarkan acara atau ceramah-ceramah. Mengapa? Karena kalau barisan Anda kuat untuk menghadang orang atau acara di satu wilayah, maka di wilayah lain yang Anda hanya sedikit bisa dihadang dan dibubarkan juga. Sudah 2 x dalam seminggu ini. hormatilah hukum.,” tulis Mahfud MD.

Cuitan Prof Mahfud ini kemudian diskrinsut dan viral di media sosial. Karena itu, Ketua Umum PP GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas, atau akrab disapa Gus Yaqut, kemudian menjawab sindiran ini dalam akun facebooknya pada Ahad, 23 September 2018 pukul 21.35. berikut ini tulisan Gus Yaqut selengkapnya:

Saya dapat skrinsut di bawah ini, dari akun guruku, Abu Benda. Ini menjadi bukti bagaimana revolusi media begitu merusak akal budi. Prof. Mahfudz MD yang seharusnya menjadi teladan bagaimana bersikap atas informasi yang beredar, malah memberi contoh cara menelan informasi tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.
Memang dia tak menyebutkan langsung siapa yang dimaksud ormas di cuitannya. Tapi kita semua tahu, siapa yang sedang diframing sebagai pembubar acara dan ceramah2. Apalagi ada penegasan sudah 2X dalam seminggu ini. 

Saya tidak sedih, juga tidak kecewa. Juga tidak akan menjelaskan bagaimana framing jahat yang dikenakan kepada Ansor dan Banser itu adalah kekejian yang kami anggap tiada. Saya justru kasihan sama dia. Setelah menggores luka kepada PBNU, bukannya mengendapkan diri, sekarang malah terbaca memprovokasi. Tapi tentu saja dia akan menyangkal. Hanya saja dia harus ingat, nalar cerdik pandai seperti dirinya pasti berjarak dengan orang awam seperti saya. 

Yaa sudahlah. Saya nggak akan mencari motif. Hanya menegaskan, apapun yang dilakukan anggota Ansor dan Banser di lapangan yang mengatasnamakan organisasi, saya manusia yang paling bertanggung jawab. Pak Mahfudz bisa saja sebenarnya, menyampaikan cuitannya langsung kepada saya. Tanpa harus diposting di media sosial spt itu. Wong dia —mungkin— punya nomer saya. Atau jika tidak, bisa saja minta tolong seseorang, sebagaimana sebelum penetapan cawapres dulu dia minta tolong seseorang itu untuk mempertemukan dengan saya. Pertemuan 4 mata yang hangat untuk meminta tolong agar dibantu memenangkan jika benar dia menjadi cawapres.

Malam ini saya hanya membayangkan, seandainya Pak Jokowi memilih dia dan bukan Kyai Ma’ruf, saya yakin nggak bakal ada cuitan seperti itu..

Yang jelas, sebagaimana keyakinan jutaan sahabat saya: Ansor dan Banser itu dipuji takkan melayang, dicaci tak akan tumbang!

Last but not least, Kirab Satu Negeri akan terus menjelajahi Nusantara. Akan terus mengajak semua tak lagi mempersoalkan perbedaan yang sejatinya niscaya. Seberat apapun rintangannya, sebesar apapun resikonya. Karena kepada Indonesia, #KitaIniSama

(rd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *