Gus Yaqut dan Kisah Makan Siang Bersama Presiden Jokowi

gus yaqut dan jokowi

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

YOGYA- Presiden Jokowi adalah Presiden ke-7 RI. Dalam banyak kesempatan, Presiden Jokowi sering menampilkan pertemuan yang diiringi dengan meja makan. Banyak yang membayangkan, meja makan seorang presiden penuh dengan makanan yang serba mewah.

Tapi kesaksian Ketua Umum GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas mengisahkan tidak ada kemewahan dalam meja makan Presiden Jokowi. Bagi Gus Yaqut, panggilan akrabnya, Presiden Jokowi adalah sosok sederhana.

“Kemarin siang (Rabu, 19/09/2018- red) saya berkesempatan makan siang dengan Presiden Republik Indonesia itu. Di meja makan cuma ada nasi putih, gurame asam manis, sambel, krupuk dan sop daging. Tak ada yang istimewa,” kisah Gus Yaqut dalam status facebooknya, Kamis 20 September 2018.

“Maaf yaa gus, seadanya. Sehari-hari yaa begini.” Kata Presiden Jokowi dalam kisah Gus Yaqut itu.

“Kalimat pembuka Presiden sebelum mempersilahkan saya memulai mengambil nasi. Saya takjub. Sesederhana ini Presiden Republik Indonesia. Tak ada gambaran kemewahan sedikitpun. Makan siang tak lama kami selesaikan. Setelah itu kami obrolkan banyak hal, mulai yang serius sampai remeh temeh dan kadang saling menertawakan diri sendiri,” lanjut Gus Yaqut.

Baca Juga: Santri Harus Buat Karya Bagus dan Berkualitas Dunia

Baca Juga: Dibenci Karena Menjaga NKRI dan Ulama

Sekitar satu jam berlalu obrolan itu terjadi. Sampai akhirnya Teten Masduki mengingatkan, tanda bahwa Presiden Jokowi sudah ada agenda berikutnya.

“Sejam berlalu. Seandainya Pak Teten tak mengingatkan, mungkin bisa lebih panjang lagi obrolan itu dan tak sadar bahwa yang sedang saya hadapi ini seorang Presiden sebuah negara besar yang dirahmati,” kisah Gus Yaqut.

“Keluar Istana, saya mendoa dalam hati. Semoga pemimpin sederhana ini tetap diridloi, dilindungi, diberkahi, diberikan selalu kesehatan dan kekuatan dalam memimpin bangsa ini. Pantas saja, masih banyak yang menginginkan beliau memerintah satu periode lagi. Pantas.,” pungkas Gus Yaqut

Dalam awal kisahnya, Gus Yaqut sudah menegaskan bahwa kisah ini tidak ada fotonya. Tapi Gus Yaqut tetap mengisahkannnya sebagai wujud kesaksian atas kesederhanaan Presiden Jokowi.

“No pict = hoaks. Baiklah. Tapi saya tetap ingin cerita sebagai saksi kesederhanaan Pak Jokowi,” kata Gus Yaqut. (rohim)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *