Gus Mus: Kekerasan dan Kekejaman Bukan dari Islam!

gus mus

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

YOGYA-  Aksi bom bunuh diri yang diledakkan seorang perempuan atas Geraja di Surabaya menjadi duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Perilaku kekerasan, apalagi sampai bom bunuh diri, jelas bukanlah ajaran Islam. Tragisnya, seorang perempuan yang meledakkan bom itu membaca takbir saat bom bunuh diri terjadi.

Inilah yang juga menjadi keprihatinan Mustasyar PBNU, KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) ketika menulis status di twitternya tentang kasus yang baru saja terjadi.

“Kekerasan dan kekejaman bukan dari Islam. Islam Bertuhankan Allah Yang Maha Penagsih lagi Maha Penyayang dan hadir rahmatan lil’alamin. Kekerasan dan kekejaman lahir dari kebodohan yang dihasut oleh fitnah kebencian,” tulis Gus Mus di akun twitternya (Ahad, 13/05) yang langsung mendaptkan ribuan tanggapan para netizen.

Di lain pihak, tokoh muda NU DIY Gus Fairuz Ahmad dalam status facebooknya juga memberikan komentar yang kritis juga.

“Agama mengajarkan, jalan terbaik menyambut ajal tiba adalah dengan amal shalih. Ironis, jika anda menjemputnya dengan meluluh-lantakkan perasaan, jiwa, bahkan nyawa saudara anda. Biadab..!!!,” tulis Gus Fairuz (13/05).

“Begini ini jadinya kalau bibit-bibit radikalisme dikasih hati di negeri ini. Kita harus jujur, dari sekian banyak kasus terorisme di Indoneisa, mayoritas pelakunya adalah Muslim abal-abal yang tidak mau mengakui Pancasila dan NKRI. Mereka mengatakan pemerintah Indonesia adalah “thogut” yang harus dilawan, dihancurkan dan diganti dengan konsep khilafah versi mereka,” Kiai Ainul Yaqin, dosen UIN Sunan Kalijaga juga memberikan tulisan yang sama dalam status facebooknya (13/05).

Sementara itu, Dosen STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta Gus Abbasun Supriyadi menjelaskan bahwa pemahaman yang benar terhadap agama akan melahirkan manusia yang lebih mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Sebaliknya kesalahan dalam memahami ajaran agama justru akan menghasilkan manusia yang sesat dan menyesatkan serta manusia yang lebih rendah dari makhluk lainnya.

“Pemahaman yang dihasilkannya hanya akan menciptakan kerusakan dunia. Salah satu produk pemahaman yang keliru dalam memahami ajaran agama adalah perilaku terorisme yang dilakukan oleh sekelompok orang. Para pelaku Terorisme dengan dalih “tugas agama” telah melakukan pengrusakan dan pembantaian terhadap kelompok lain yang berbeda dengan mereka,” tulis Gus Abbasun Supriyadi dalam status facebooknya (13/05).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *