Pak Amien Rais, nasibmu kini….
Saat Amien Rais gelar sidang MPR menjatuhkan Gus Dur, aku duduk-duduk di teras belakang istana bersama ustadz Mujib Manan, dosenku yang ditarik Gus Dur jadi kepala rumah tangga presiden. Beberapa hari sebelumnya mahasiswa yg dikordinir kekuatan hoax demo menuntut Gus Dur mundur. Sementara ratusan ribu Banser yang siap mati syahid disuruh pulang oleh Gus Dur dengan satu kata: jabatan dunia gak perlu dibela mati-matian. Subhanallah..
Saat Gus Dur memanggil ustadz Mujib, aku sempat bersalaman dengan beliau, mencium tangannya dan air mataku berlinang. Melihat kesedihan hatiku Gus Dur tersenyum seraya berkata ; “preman2 itu akan jadi gelandangan politik seumur hidupnya” Innalilahi wa innailaihi roji’un..!
Alhamdulillah Allah memberi aku umur panjang dan bisa menyaksikan langsung satu persatu para preman politik itu benar-benar jadi gelandangan politik tanpa harga diri dipentas sejarah Indonesia. Yaa dalam catatan dikepalaku, satu persatu mereka yang terlibat menjatuhkan Gus Dur berakhir karier politiknya seperti sampah tak laku dirombeng.
Entah bakal berakhir dimana karier politik Mbah Amien ini. Kalo sampai polisi menetapkan dia sebagai tersangka dalam kasus hoax Ratna Sarumpaet.. subhanallah..lahaula walaquwata Illa billah.! Apa yang pernah dikatakan Gus Dur seakan titah raja Jawa yang “iduh Geni” (kutukan orang suci) tak bisa dijilat lagi (KH. Abdul Ghofar Mistar)