Gus Baha’: Bahagialah Setelah Beribadah
Ada beberapa ayat-ayat Al-Quran yang saya pasang menjadi pigura di rumah saya.
Salah satunya surat Azzumar ayat : 66
بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Artinya: Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.
Oleh karena itu, setelah kita selesai sholat seharusnya kita happy… Bersyukur… ”
Jangan malah meratapi…
“Sholat saya tadi koq gak khusyuk ya”.. “kayaknya tidak diterima Allah deh…”
Karena pelacur ketika laku puluhan juta, ia happy. Koruptor atau pencuri ketika gak ketahuan perbuatannya, mereka senang.
Oleh karena itu kita harus lebih senang dari mereka, ketika kita berhasil rampung melaksanakan sholat.
Apakah sholat kita diterima atau tidak, itu hak prerogratif Allah.
Urusan khusyuk dan belum khusyuk itu adalah proses. Dan proses butuh waktu, sehingga khusyu’ tidak bisa kita dapatkan secara instan.
Kita itu bukan wali dan Nabi. Gak usah mencaci diri sendiri ketika sholat kita belum khusyu’ 100 persen.
Imam asy-Syadzili pernah berkata: “Qolilul amal maa syhudi minah minaLlah khoirun min katsiril amal maa rukyati taqsir..”
“Sedikit amal dengan perasaan bahagia dan bersyukur kepada Allah, itu lebih baik daripada banyak amal tapi merasa amal yang dilakukan kurang perfect terus…”
Allah telah memberi kita hidayah untuk melaksanakan sholat lima waktu.
Betapa banyak orang yang enggan atau malas sholat.
Tetapi kita ditaqdir Allah masih mau melaksanakan sholat.
Alhamdulillah, Alhamdulillah.
Menjadi hamba Allah adalah kelaziman.
Bahagia setelah beribadah adalah pilihan.
*Disarikan dari salah satu ngaji Gus Baha’.
(M Abdullah Mukhbar)