Gerakan Pemuda Ansor Kapanewon Kasihan dan Sedayu Menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser

Gerakan Pemuda Ansor Kapanewon Kasihan dan Sedayu Menyelenggarakan Kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser

Bantul, Bangkitmedia.com – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kapanewon Kasihan dan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar), Sabtu-Minggu (28-29/1).

Bacaan Lainnya

Diklatsar merupakan kaderisasi awal bagi calon kader yang ingin berkhidmat di Banser, sebagai badan semi otonom Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Kegiatan pengkaderan yang merupakan ujung tombak organisasi ini bertempat di Komplek Balai Kalurahan Argosari, Sedayu tepatnya di lingkungan Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Acara digelar selama dua hari dan menginap satu malam dengan mengusung tema ‘Berangkat dengan ikhlas, menuju khidmat tanpa batas dalam menyambut Satu Abad Nahdlatul Ulama’.

Hadir dalam acara Diklatsar Banser beberapa tokoh  di antaranya Bapak Bupati Kabupaten Bantul, Jajaran Forkopimkap Kapanewon Sedayu, Bapak Lurah Kalurahan Argosari beserta perangkatnya, Rois Syuriah MWC NU Sedayu, Ketua Tanfidziyah MWC NU Sedayu, Pengurus Ranting NU Se-Sedayu, serta perwakilan dari Badan Otonom NU Sedayu (Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, dan IPPNU). Hadir juga beberapa tokoh dari Pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sedayu, Pengurus Ranting Muhammadiyah Argosari, beserta perwakilan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah seperti Pemuda Muhammadiyah Sedayu, Kokam Sedayu, dan Nasyiatul Aisyiyah Sedayu, beserta tamu undangan lainnya.

Wakil Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bantul, Sahabat Durori, menyampaikan harapan besar dari pendidikan kader ini. Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser ini adalah mempersiapkan kader militan di Gerakan Pemuda Ansor. “Karena Banser adalah pasukan intinya Ansor, sehingga butuh peningkatan sumber daya manusia agar dia lebih cakap responsibility, sehingga kedepan, harapannya Banser akan mampu mempimpin dalam situasi dan kondisi apapun,” tuturnya.

Sahabat Durori menjelaskan, dalam 1 abad NU ini, pemuda NU, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Pemudi Fatayat NU, dan generasi Pelajar NU Putra IPNU, dan Pelajar NU Putri IPPNU, harus mampu implementasikan diri sebagai kader NU. Ikut kaderisasi kemudian mampu mengilhami ajaran-ajaran NU, akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, maka kader NU akan mampu meneruskan NU ke depan. “Kalau dengan bahasa lain, Ansor ini adalah NU masa depan dan masa depannya NU, harus mempersiapkan diri. Harapannya, ke depan Ansor ini mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang handal, pemimpin yang amanah, sehingga NU akan lebih maju, NU akan responsibility dan nanti NU mampu merawat jagad dan peradaban dunia,” tegasnya.

Ketua panitia, Sahabat Sunardi mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 34 peserta yang berasal dari sejumlah daerah di Kabupaten Bantul, di antaranya Kasihan, Sedayu, dan Pleret.

“Materi yang didapatkan dari Diklatsar ini adalah ke-Aswajaan-an, Ke-NU-an, kemajuan Ansor-Banser, Ke-Banseran, kemandirian, cinta tanah air. Kami berharap agar pemuda NU tahu cara berorganisasi, cara bermasyarakat untuk memajukan generasi yang akan datang masa depan besok. Dengan mengikuti Diklatsar Banser anggota menjadi garda paling depan di masyarakat, menujukkan kebaikan, kebenaran dan keadilan,” ujar Sahabat Sunardi.

Menariknya Diklatsar Banser di Kapanewon Sedayu adalah ada salah satu peserta yang sudah sepuh bernama Jemakir Jahmari (63 tahun) dan Mesidi (64 tahun).

“Untuk menjaga komunikasi umat Islam, Banser adalah keamanan serbaguna, relawan tanpa mengharap imbalan, dan siap perintah dari komandan,” pungkas Mbah Jemakir Jamhari.

*Fendi Mardinawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *