Semarang, bangkitmedia– Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kota Semarang dengan tegas menolak wacana didiirikannya Khilafah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diusung oleh Hizbut Tarhir Indonesia (HTI). Hal ini dikemukakan oleh dr. H.M. Solkhan dalam Rapat Koordinasi Banser Se-Kota Semarang di Markas Komando Banser, Senin (3/4/17).
“Gagasan tentang Khilafah tidak boleh ada di bumi NKRI sekarang dan juga selamanya. Baik secara organisasi, ajaran, pola pikir, ataupun tindakan yang mengatasnamakan Islam maupun mengatasnamakan sebagai warga Negara. Ajaran khilafah merupakan ajaran yang menyesatkan umat dan merupakan sumber pemecah belah bangsa dan Negara. Para pengusung ajaran khilafah tidak mengakui adanya NKRI dan Pancasila sebagai ideologi dan asas tunggal kehidupan berbangsa dan bernegara” Ungkap dokter yang didaulat memimpin PC GP Ansor Kota Semarang.
Hal senada juga dijelaskan lebih lanjut oleh Suharmanto, Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Semarang, “konsep khilafah yang diusung oleh Hizbut Tharir Indonesia (HTI) sangat bertentangan dengan ideologi bangsa kita. Dengan membiarkannya tentu akan sangat mengganggu kerukunan dan kenyamanan bangsa Indonesia yang plural ini.” Lebih lanjut Harmanto menegaskan, “demi utuh dan tegaknya NKRI ini, maka HTI harus dibubarkan dan dikikis habis sampai ke akar-akarnya,” serunya kepada para pasukannya.
Beberapa contoh tindakan HTI yang menyimpang dari ideologi bangsa ini adalah : HTI mengharamkan adanya hormat kepada sang merah putih saat upacara-upacara kenegaraan, HTI mengharamkan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi bangsa, tidak mengakui adanya pemerintahan Negara Indonesia, karena mereka menghendaki seluruh dunia dipimpin oleh seorang khalifah, serta memaksakan syariat Islam sebagai ideologi bangsa.
“Dan jika mereka menghendaki seperti itu, monggo silahkan mereka hengkang dari bumi nusantara ini. NKRI harga mati,” pungkas orasinya di hadapan pasukannya.
Mengukuhkan hal tersebut, Rahul Syaiful Bahri menandaskan, “dari kami sudah berkoordinasi dengan aparat pemerintah terkait berita yang dirasa meresahkan masyarakat ini, maka apabila HTI tetap melaksanakan agenda Masirah Panji Rasulullah pada Hari Ahad (9/4/17) mendatang, kami dari GP Ansor & Banser serta Warga Nahliyin NU Kota Semarang tidak bertanggung jawab jika terjadi gerakan massa yang tidak dapat kami bendung.” Demikian ungkap Sekertaris PC GP Ansor kota Semarang.
Dalam kesempatan ini, Drs. K.H. Anasom M.Hum selaku Ketua PCNU Kota Semarang juga turut menyarankan kepada aparat dan Pemerintah Kota Semarang untuk membatalkan acara HTI tersebut, untuk menghindari benturan-benturan massa yang tidak diinginkan, sekaligus untuk menjaga kondusifitas kota semarang.
Kiai yang mengajar di UIN Walisongo ini juga menghimbau kepada seluruh warga nahdliyin dan jajaran pengurus NU Sekota Semarang untuk bersikap dewasa dalam menyikapi acara tersebut. (Kontributor : Ahmad Rifqi Hidayat, Semarang)