Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
YOGYAKARTA – Fatayat NU mencatatkan diri sebagai bagian perempuan Indonesia yang teguh dan setia merawat kebhinekaan. Ikrar kebangsaan perempuan se-DIY menjadi bukti nyata usaha serius Fatayat NU dalam menjaga bangsa dan negara. Ini juga bukti bahwa perempuan menjadi sosok yang siap berdiri kokoh dalam melindungi keluarga, bangsa dan negara.
Demikian ditegaskan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dalam acara puncak Harlah ke-68 Fatayat NU di Graha Bakti Yasa Jalan Kenari Yogyakarta, Ahad (29/04).
“Kenapa Ikrar ini menjadi sangat penting? Kenapa perempuan harus berada paling depan? Pertanyaan ini menjadi pintu masuk yang sangat penting karena. Jika sampai saat ini banyak yang masih bersikap intoleran dan tidak menghormati maka mereka pasti tidak paham sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan bangsanya sendiri. Dari 34 provinsi yang diberikan hak istimewa adalah DIY. Kedudukan DIY diperkuat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono yang bersifat kerajaan dan merupakan bagian dari NKRI. Konstitusi negara Indonesia mengakui pemerintahan yang bersifat khusus dan istimewa,” tegas GKR Mangkubumi.
GKR Mangkubumi juga menjelaskan bahwa pPerempuan adalah sosok yang mampu berdiri kokoh untuk melindungi keluarga, bangsa dan melindungi diri. Perempuan akan selalu bertindak pertama bukan untuk dirinya tapi untuk keluarga bangsa dan baru untuk dirinya sendiri. Perempuan akan bergerak dengan menciptakan keserasian dan keindahan dalam menciptakan perdamaian dan keselamatan,” tegasnya.
“Apa yang digagas oleh Fatayat adalah merupakan wujud perwakilan perempuan dalam menjunjung tinggi perempuan DIY dan bangsa. Selamat Harlah Fatayat dan semoga selalu bisa merawat kebinekaan dan untuk yang baru dilantik semoga amanah dalam menjalankan tugas-tugasnya,” imbuh GKR Mangkubumi.
Sementara itu, Linda Nur fitria selaku panitia Harlah Fatayat NU menyampaikan bahwa acara ini merupakan puncak peringatan Harlah Fatayat NU. Kegiatan-kegiatan yang diprakarsai oleh PW Fatayat NU DIY sudah berjalan sejak Januari sampai puncaknya hari ini. Dengan kemasan acara Ikrar perempuan dan Grand Final Duta Santri Nasional 2018 dan pengajian akbar.
Sedangkan Ketua PW Fatayat NU DIY, Khotimatul Husna menegaskan bahwa PW Fatayat NU DIY sangat yakin peran perempuan ini sangat penting. Bangsa ini tidak bekerja sendiri, semua membutuhkan kerja sama seluruh elemen.
“Kami yakin forum ini merupakan awal yang baik untuk bersinegi bersama. Sudah melakukan kegiatan lebih dari 100 lebih kegiatan dalam satu tahun ini. Ikrar Kebangsaan adalah awal dari perubahan bahwa perempuan adalah agen dari perdamaian. Ini adalah titik awal kita melakukan sesuatu secara bersama dan bersinegi untuk menciptakan Indonesia yang moderat dan toleran,” tegas Khotimus Husna mengakhiri sambutannya. (Icin/Hadi)