Gelar Sesi Stadium General, Lakmud IPNU – IPPNU Kota Yogyakarta Ingin Cetak Kader Militan

YOGYAKARTA, BANGKITMEDIA.COM

Kegiatan Latihan Kader Muda (Lakmud) yang diselenggarakan oleh IPNU – IPPNU Kota Yogyakarta memulai pembekalan kader lewat sesi stadium general pada Jum’at malam (22/12/17). Kegiatan diselenggarakan di lokasi Lakmud, yakni di Malangan, Kota Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara Kiai Faik Muhammad, M.Hum (Pon. Pes. Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta); Fatkhul Anas, S.Pd.I (redaktur Majalah Bangkit PWNU DIY); dan KH. Mukhamad Yazid Afandi, M.Ag (Ketua Laziznu DIY).

Bacaan Lainnya

Gus Faik, sapaan akrab Faik Muhammad, memulai materi dengan penjelasan aswaja dan pentingnya berpegang teguh pada ajaran di dalamnya. NU, kata Gus Faik, adalah organisasi yang pemahaman keislamannya sesuai dengan ahlussunnah wal jamaah. Sanad keilmuan para kiai NU tersambung sampai kepada Rasulullah saw. Maka beliau berpesan agar kader IPNU-IPPNU tetap menjaga nilai-nilai ini dan jangan ragu-ragu berjuang di NU.

“NU ini mengkaji kitab-kitab karya ulama dari berbagai belahan dunia. Tidak hanya dari Indonesia saja. Karya Imam Bukhari yang berasal dari daerah Bukhara (Uzbekistan sekarang_red), kitab fathul mu’in karya Imam Zainuddin Al-Malibari dari Malibar, India, dan masih banyak lagi. Karenanya NU bisa moderat, menerima berbagai perbedaan pemikiran sebab sumbu NU itu panjang,” tutur Gus Faik.

Pemateri kedua, Fatkhul Anas, menyampaikan pentingnya anak muda NU memahami media aswaja di jejaring dunia maya. Hal ini agar kader NU tidak salah mengambil dan mengeshare informasi. Media NU, lanjut Anas, ratingnya masih kalah sama media-media garis keras, sehingga ketika searching di google soal materi keislaman, maka web yang muncul pertama bukan milik NU. Web NU yang ratingnya lumayan tinggi adalah NU Online.

“Maka tugas kita ada dua hal. Pertama, like dan share informasi-informasi ke-NU-an dari web-web yang berafiliasi ke NU. Follow akun medsos media-media tersebut, share berita dan informasi yang ada disana. Kedua, produksi konten baik artikel keaswajaan, meme soal aswaja, maupun video. Sebarkan sebanyak-banyaknya agar materi aswaja bisa dibaca banyak orang,” tandas Anas.

Adapun KH. Mukhamad Yazid Afandi mengarahkan agar kader NU bisa bergerak. Selama ini organisasi NU hanya sebatas perkumpulan, tapi belum ada gerakan. Jika hal ini dibiarkan, maka sepuluh sampai limabelas tahun lagi NU akan mati. Kiai Yazid juga meminta kader NU percaya diri dan tidak minder terhadap kelompok lain. NU itu besar, tetapi berusaha digembosi agar nampak kecil.

“Jadi kader NU itu harus militan, ora ingah-ingih, percaya diri, dan berani bertarung. Kalau belum berani bertarung, itu belum kader NU!,” tuturnya memberi morivasi.

Kegiatan stadium general ditutup dengan pemberian cindera mata dan foto bersama antara pengurus dengan pemateri. (An)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *