Tak Bisa Padam
Garda Fatayat (GARFA) lahir karena kebutuhan jamaah dan masyarakat. Garfa sebagai pelopor perdamaian memiliki tiga tugas pokok, Fatayat tanggap bencana, pertolongan pertama, dan protokoler.
Garfa lahir dari tangan-tangan muda yang berhati bersih, bekerja ikhlas, tak kenal lelah dan keluh kesah. Kelahirannya pun seperti didukung semesta. Duh Gustiiiii….Allah Mahakasih kepada kami. Di setiap kegiatan bisa menggunakan alas bumiMu dan atap langitMu yang indah. Saat hujan yang deras di pagi setelah subuh berjamaah yang sebelumnya tahajud dan mujahadah, hujan berhenti seketika saat kami hendak menuju pelatihan outdoor. Hati kami pawang hujan-hujanMu, Ya Allah.
Doa-doa bayi yang hadir merestui pelatihan ibu-ibu mudanya yang menyusui anak kehidupan. Bahkan, calon pengantin pun tak mempersiapkan diri untuk menerima lamaran karena kecintaan pada organisasi ini. Dosa rasanya kalau mengabaikan cinta yang besar dari para sahabat muda ini.
Malam menjadi saksi, saat kami tunduk dan mencium harum merah putih dan bendera kebanggaan Fatayat. Lebur dalam haru tangis untuk berjanji membela negeri, menjaga ulama, dan berhidmat untuk kemanusiaan.
Entahlah….apa yang Kau anugerahkan kepada kami, hingga lisanku dengan lancar dan hidmat menyampaikan amanah sebelum baiat. Aku sendiri bahkan tidak bisa mengulangnya.
Merinding kudukku saat pada titik ini… pengalaman yang maha dahsyat. Ekstase… seperti dituntun lisanku ini… menangis tumpah ruah air mataku.
Ya Allah anugerahkan kepada kami cinta yang tak bisa padam kepada kebaikan.
2-3 Februari 2019.
Penulis: Khotimatul Husna, Ketua PW Fatayat NU DIY.