Doa Penangkal Hama Tanaman Ijazah KH Mahrus Ali Lirboyo. Penulis baru saja mendapatkan ijazah KH Mahrus Ali Lirboyo yang diijazahkan kepada empat tokoh ulama Pati saat sowan beliau, yaitu: KH Suyuthi Abdul Qadir Guyangan, KH Abdullah Zain Salam Kajen, KH MA Sahal Mahfudh Kajen, dan KH Muzayyin Haramain (Pendiri Madrasah Manabi’ul Falah Ngemplak Kidul).
Empat tokoh ulama Pati tersebut sowan minta ijazah kepada KH Mahrus Ali ketika banyak petani Pati yang padinya dimakan wereng (hama) yang sangat meresahkan masyarakat saat itu.
KH Mahrus Ali, Pengasuh PP Lirboyo Kediri dan Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur langsung memberikan ijazah untuk segala hajat.
Ijazahnya adalah membaca shalawat 1000 (seribu kali) sehari semalam.
Shalawatnya adalah:
صلي الله علي محمد
(Shallallahu ‘Ala Muhammad)
Penulis mendapat ijazah ini dari KH Ali Muhtarom Sekarjalak Margoyoso Pati. Beliau dari KH Muzayyin Haramain.
Menurut KH Ali Muhtarom, ijazah ini mudah dilakukan kapanpun dan dimanapun. Ijazah ini boleh diamalkan siapapun, karena ijazah shalawat ini dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk semua umat Nabi Muhammad.
Bahkan menurut KH Ali Muhtarom, dalam catatan KH MA Sahal Mahfudh, shalawat ini dikenal dengan shalawat Nabi Adam karena menjadi mahar pernikahan Nabi Adam ketika menikahi Sayyidah Hawwa’.
Semoga kita mampu mengamalkannya, amiin.
الي روح شيخنا محروس علي الحاج العالم العلامة الفاتحة … امين
Demikian Doa Penangkal Hama Tanaman Ijazah KH Mahrus Ali Lirboyo
Rabu, 18 Maret 2020
Penulis: Dr Jamal Ma’mur Asmani, dosen IPMAFA Pati.
Sebagai tambahan kami sertakan pula
Adalah sikap guru hamba (Syekh Abdul Wahhab al-Sya’rani) Ali Al-Khawash ra, jika seseorang sedang didatangi bala, maka beliau bilang kepada orang itu: “perbanyaklah membaca istighfar di malam dan siang hari.”
Beliau juga bilang bahwa tiada doa yang paling cepat untuk mengangkat bala melainkan hanya istighfar saja. Allah taala berfirman:
“dan tidaklah Allah mengazab mereka sedangkan mereka selalu berkesinambungan dalam memohon ampunan (Al-Anfal: 33).”
Ini salah satu bacaan istighfar yang bisa dibaca:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ اَلَّذِى لاَ اِلَهَ اِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullâh alladzî lâ ilâha illâ huwa-l-hayyal qayyûma wa atûbu ilaihi
Artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia Yang hidup kekal serta terus menerus mengurus (makhluk); dan aku bertobat kepada-Nya.”
Beliau pernah bilang bahwa sesedikitnya pembacaan istighfar yang dapat menolak bala pada umumnya itu, bagiku saat ini adalah seribu kali di pagi dan sore hari.
Hamba (Syekh Abdul Wahab al-Sya’rani) pernah mendengar beliau berkali-kali bilang bahwa barangsiapa siapa yang tertawa, atau menjima’ pasangannya, atau mengenakan pakaian gemerlap, atau berplesir ke tempat wisata di hari-hari turunnya bala atas kaum muslimin, maka ia dan binatang sama saja.
Sumber: Kitab Al-Minan Al-Kubra karya wali quthb Syekh Abdul Wahhab al-Sya’rani, hlm. 180
Penulis: Yaser Muhammad Arafat tinggal di Yogyakarta