Dinamika Muktamar Jadikan NU Makin Kokoh dan Tegak

Dinamika Muktamar Jadikan NU Makin Kokoh dan Tegak

Dinamika Muktamar Jadikan NU Makin Kokoh dan Tegak.

Lampung, Bangkitmedia.com – Muktamar adalah ruang pencarian kader terbaik, kader yang compatible dengan tantangan, problematika zaman, untuk memimpin jam’iyyah NU satu periode kedepan. Muktamar juga ruang mengurai gagasan yang diharapkan mampu melahirkan ide-ide brillian yang bermanfaat untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan tak kalah pentingnya, muktamar kali ini diharapkan dapat meletakan landasan yang kokoh bagi kebangkitan ke 2 Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

Demikian ditegaskan Katib Syuriah PWNU DIY KH Chasan Abdullah di Lampung, Rabu (22/12/2021).

“Saya, Chasan Abdullah, Katib Syuriyah PWNU DIY, mengucapkan selamat Muktamar Jam’iyyah Nahdlatul Ulama ke 34 22-23 Desember 2021 di Propinsi Lampung. Dengan harapan, semoga Muktamar berjalan dengan aman, nyaman, menyenangkan dan mengasilkan progam dan ide gagasan terbaik yang akan memandu perjalanan NU ke-depan,” tegas Kiai Chasan.

Bagi Kiai Chasan, semua dinamika muktamar yang terjadi adalah adukan material sumber daya terbaik yang menjadikan NU semakin kokoh dan tegak melangkah di tengah arus globalisasi di berbagai bidang kehidupan dan tantangan yang semakin menggila serta problematika yang semakin kompleks.

“Satu abad usia NU membuktikan bahwa kerasnya dinamika di dalam NU tidak pernah mampu menggoyahkan bangunan UKHUWWAH yang menjadi jiwanya. Bahkan NU semakin matang dan kokoh karenanya.  Dan karena itulah NU selalu dapat mengambil peran penting dalam merenda serpihan dan merekat retakan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan Negara dalam segala situasi,” lanjut Kiai Chasan.

Lebih lanjut, Kiai Chasan menegaskan bahwa Muktamar Nahdlatul Ulama kali ini harus dapat menjadikan NU selalu ada dalam setiap persoalan warga dan bangsa. Peran politik kebangsaan dan kerakyatanya harus semakin nyata dirasakan oleh bangsa.

“Hal-hal yang subtantif dan idealistik menjadi wilayah penting pergerakan NU kedepan.Tegak dalam mengambil sikap dan lurus dalam melangkah didasarkan pada prinsi-prinsip jamiyyah Nahdlatul Ulama bukan kepentingan sesaat dan bersifat pragmatis. Dengan demikian Tema muktamar “Membangun Kemandirian untuk Peradaban Dunia” menemukan titik urgensinya,” tegas Kiai Chasan yang juga Pengasuh Pesantren Assalafiyah Mlangi Sleman.

Kemandirian NU, bagi Kiai Chasan, tidak boleh hanya diukur dengan kemadirian secara financial dan kemampuan NU mendiaspora kader terbaiknya pada posisi-posisi strategis di semua lini kehidupan. Tapi lebih penting lagi adalah kemandirian sikap dan langkah pergerakan yang diambil dan dilakukan NU.

“Kepada warga NU saya ingin mengajak untuk terus dan terus mencintai NU, merawat, menjaga, membela dan memperjuangkanya. Dan kepada siapapun yang mengaku kader NU, terutama generasi muda NU, agar terus berbangga menjadi NU dan terus menggelorakan kebanggaan tersebut di kalangan anak muda, apapun keadaanya. Meskipun beban NU tidak semakin ringan, tantanganya tidak semakin sederhana. Bullying dan prank yang ditujukan kepada NU, oleh berbagai pihak, dengan tujuan politik tertentu, sama sekali tidak boleh mengganggu apalagi menggoyahkan kecintaan kita sebagai warga dan kebanggan kita sebagai kader kepada NU,” tegasnya.

“Di tangan kitalah mati dan hidup NU. Maju dan mundurnya NU di masa yang akan datang. Demikian. Mohon maaf segala khilaf. Dan salam sehat untuk semua,” pungkasnya. (amru/bangkitmedia.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *