Hizbut Tahrir Suriah tidak hanya berkoar membakar massa, tapi para aktivisnya dengan mengatasnamakan jihad ikut bertempur bersama kelompok anti Assad (termasuk Bahrun Naim, pecinta khilafah yang awalnya masuk HTI, kemudian pergi ke Suriah). Dalam pertempuran itu, ada aktivis HT yang meninggal. Oleh situs HTI yang telah ditutup disebut syahid.
Untuk perang dan kekacauan di Suriah ini, banyak tokoh HT di Indonesia melakukan agitasi ke seluruh Indonesia. Menurut HTI, rezim Assad harus diganti dengan khilafah. Naifnya, mereka sangat yakin Assad akan tumbang, dan khilafah akan tegak di bumi Suriah.
Namun, keyakinan bahwa Assad akan tumbang dan khilafah segera tegak, ternyata tidak terbukti. Ketidakberhasilan ini menjadikan HT marah-marah dan dicarilah kambing hitam, menyalahkan sana sini (persis kayak kasus Libya akhirnya menyalahkan Barat, padahal memang sejak awal sebagian negara Barat ikut menumbangkan Khaddafi), bahwa telah terjadi penghianatan oleh para penguasa muslim seperti dalam situs di bawah ini:
1. http://hizbut-tahrir.or.id/…/hari-hari-yang-kelam-renungan…/
2. https://hizbut-tahrir.or.id/…/pengkhianatan-turki-terhadap…/
3. http://hizbut-tahrir.or.id/…/pengkhianatan-penguasa-muslim…/
Banyak pelajaran tentang sepak terjang HT di dunia. Semoga pengikurnya di Indonesia insaf tidak malah cari alasan sana sini. Mari bangun NKRI.
Penulis: Ainur Rofiq Al Amin, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.