Detik Pemilihan Ketum PBNU: Kisah Koneksi Internet yang Putus.
Hari sudah beranjak ke hari Jumat, 24 Desember 2021. Suasana di luar ruang Sidang Pleno GSG Unila sangat riuh. Maklum, setelah agenda penetapan demosioner oleh Ketua Steering Committe, Prof. M. Nuh, akan mulai proses pemilihan Ketua Umum PBNU. Sesi yang sangat dinanti-nanti.
Sampai saat Rais Aam Terpilih KH Miftachul Akhyar mulai membaca syair nadhom, semua koneksi terpantau lancar. TVNU dan siaran zoom conference untuk merelay acara di dalam ruangan juga masih dipantau oleh para muktamirin. Kejadian perusakan dengan sengaja ONT kabel fiber di Lapangan Saburai, Aula GSG UIN, dan berlanjut di salah satu ruang penting di Pesantren yang terjadi di hari sebelumnya seolah terlupakan.
Mendadak, suara lantunan syair nadhoman Kiai Miftah terhenti. Saya masih belum tersadar. Hanya bisa mengatur nafas, setelah beberapa saat sebelumnya sempat mencegah seorang anak seusia mahasiswa yang ‘ngentheng-ngentheng’ box untuk mencolokkan hub koneksi internet. Kami cegah, karena dia tidak kami kenali sebagai tim jaringan internet.
Sekitar 1-2 menit saya tugaskan tim masuk ke dalam. Sebagian tim gagal masuk, karena pintu ruang dikawal ketat. Sebagian lagi bisa masuk. Suara Ayi Fahmi, Direktur TVNU, parau mengabarkan koneksi internet mati.
Setengah gontai, beringsut saya masuk ke ruangan, menduga-duga apa penyebabnya. Saya hanya berkata dalam batin, “Kalau sampai ONT kabel fiber yang rusak, pilihannya hanya pasrah. Siap digantung saja awak ini. Karena itu berarti buyar dan gagal total acara puncak muktamar…”
Sebab, jika itu yang terjadi, perlu beberapa jam untuk perbaikan ONT kabel fiber. Apalagi kejadian di dini hari menjelang subuh itu.
Beberapa saat kemudian, tim mengabarkan, koneksi ONT kabel fiber aman. Berarti gangguan ada di jaringan internal.
Kabar cukup melegakan datang karena ternyata koneksi internet mati dipicu oleh kabel UTP LAN yang dicabut. Segera saya minta nyalakan. Prof. Nuh dengan lihai menutupi putusnya internet itu dengan ujaran singkat, “Sepertinya habis kena jammed paspampres”. Alhamdulillah, internet putus tidak lebih dari 10 menit.
Saya cek koneksi streaming youtube TVNU sudah mulai memutar, alhamdulillah..
Sejak saat itu, saya putuskan, sepertiga tim “pasukan lelembut” fokus menjaga di samping hub koneksi internet utama. Tidak boleh sampai ketiduran semua. Media nasional dan internasional tentu sedang memantau proses demokrasi para tokoh perwakilan NU. Jangan sampai timbul persepsi putusnya internet disengaja untuk membuat chaos proses pemilihan sehingga tidak terpantau dunia luar.
Jadilah kita ngendon di pojokan depan atas panggung sidang pleno sampai subuh, hingga tuntas agenda penetapan Ketua Umum PBNU oleh SC. Setelah proses pengumuman dan foto bersama di panggung selesai, saya ajak tim balik ke homebase untuk bersiap Shalat Jumat.
Alhamdulillah, acara Muktamar secara hybrid organisasi Islam terbesar di dunia ini berlangsung lancar, aman, terkendali. Sebuah pertanda optimisme NU siap berkiprah dalam peradaban digital.
Penulis: Hari Usmayadi (Cak Usma), Ketua LTN PBNU 2015-2021.