Dari Tunisia, NU Teguhkan Persatuan Indonesia

NU Tunisia

Berita NU, BANGKITMEDIA.COM

TUNISIA-Walaupun secara seremonial Hari Lahir ke-92 NU sudah dilewati, 31 Januari 2018 lalu, tetapi gemuruh peringatan masih dilaksanakan di berbagai tempat. Salah satunya dilakukan oleh Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Tunisia. Banyak agenda yang dilaksanakan PCI NU Tunisia, salah satunya adalah istighotsah dan diskusi publik. Istighosah juga dimaksudkan untuk mendoakan bangsa Indonesia agar selalu teguh menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga NKRI tetap tegak berdiri.

Demikian ditegaskan oleh Taufik Imron Sanwani, Ketua Tanfidziyah PCI NU Tunisia dalam istighotsah dan diskusi publik, Jum’at (23/02).

Bacaan Lainnya

“Istighotsah ini adalah salah satu rutinitas yang sudah dilanggengkan oleh kiai-kyai NU. Ini juga yang termaktub dalam kaidah “ المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح ”, menjaga tradisi lama yang baik dan mengadopsi tradisi baru yang lebih baik. Dengan doa ini, NU Tunisia meneguhkan peran dan cintanya kepada Tanah Air, agar Indonesia selalu bersatu,” tegas Taufik.

Acara ini juga dihadiri peneliti senior, Prof Ikrar Nusa Bakti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam sambutannya, Prof Ikrar menyampaikan apresiasinya yang tinggi kepada NU yang selalu setia mendoakan NKRI.

“Telah banyak Negara-negara Islam seperti Syiria dan sebagainya yang cukup menjadi contoh agar kita tidak terpecah belah dan terhasut isu-isu tertentu, terutama di tahun politik ini. Semoga persatuan ini tidak hanya digalakkan oleh NU saja, tapi juga seluruh mahasiswa di sini yang kepulangannya nanti bukan hanya membawa kebanggaan keluarga, namun turut aktif memajukan bangsa,” tegas Prof Ikrar.

Sementara itu, Gus Muhammad Makmun yang mengisi diskusi menegaskan bahwa dalam sejarahnya, NU mempunyai jasa besar dalam tegaknya kemerdekaan Indonesia. Para kiai menjadi tokoh utama di balik lahirnya Indonesia, karena kiai di berbagai daerah melakukan perlawanan sangat sengit terhadap penjajah.

“NU punya andil besar dalam berdirinya Indonesia. Ini dibuktikan oleh penelitian seorang pemikir Islam, Muhammad As’ad Syahab, dalam buku berjudul “الشيخ محمّد هاشم أشعاري واضع لبنة استقلال اندونيسيا “, Kiai Hasyim Asy’ari sebagai peletak dasar kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, kita harus mempunyai semangat tinggi dalam melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa di masa depan,” tegas Gus Makmun yang sedang studi doktoral di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Acara ini dihadiri warga NU Tunisia, Pengurus PCI NU Tunisia, Dubes RI untuk Tunisia, staf KBRI, PPI, dan PCI Muhammadiyah Tunisia. Berita Islam terkini. (rls/md)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *