Dalam sekali berdiri, menyanyikan ‘Indonesia Raya’ dan ‘Yalal Wathon’ .
Yang khas dalam setiap pembukaan acara resmi NU adalah menyayikan lagu kebangsaan Indonesia ‘Indonesia Raya’ lalu diikuti dengan menyanyinan mars ‘Yalal Wathon’, dimana ditegaskan bahwa ‘hubbul wathon minal iman’ (mencintai negara adalah bagian dari iman).
Dalam acara Syawalan dan Pelepasan Jamaah Calon Haji DIY (23/07), seorang santri maju ke mimbar mengenakan pakai khas, tepatnya pakaian yag dikenakan jamaah nahdliyin sehari-hari, tanpa alas kaki. Aba-aba dari anak muda ini, tentu saja dipatuhi oleh para Kyai, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Bowono X, Kepala Polda DIY, Kakanwil Kementerian Agama, Wakil Bupati Bantul seluruh tamu undangan lainnya. Penampilan bersarung sama sekali tidak menghilangkan nasionalisme nahdhiyin.
Dalam sekali hirup, ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan itu melebur ke dalam tubuh. Dalam sekali berdiri, keduanya dihadirkan. (Purwo Santoso)