Jakarta, BANGKITMEDIA.COM. Besarnya gelombang fitnah SARA dan hoax (dusta) yang melanda masyarakat Indonesia di bilik-bilik media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan grup WA dan sebagainya, membangunkan kawan-kawan LTN (Lembaga infokom dan publikasi) PCNU Jakarta Timur untuk segera beraksi.
Bahkan 2 minggu sejak mereka dibentuk dan belum dilantik tak menyurutkan semangat kawan-kawan LTN NU Jaktim. Acara Pelatihan Jurnalistik dan Media Sosial berhasil digelar pada hari sabtu 16/9/17 kemarin di Pondok Pesantren Nurul Ibad Lubang Buaya Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Acara dimulai pada jam 9 pagi hingga pukul 3 sore hari.
Acara ini diikuti oleh kurang lebih 60 an peserta dari berbagai daerah, bahkan ada yang datang dari Malang Jawa Timur dan Pekalongan Jawa Tengah.
Dalam sesi pembukaan, beberapa kata sambutan disampaikan secara berturut-turut oleh Ketua Tanfidziyah PC NU Jaktim, ketua LTN PCNU Jaktim dan Camat Cipayung -ibu Muthmainah- umumnya menyambut baik acara positif ini dan memberikan dorongan kepada peserta untuk tetap bersemangat menampilkan citra Islam Nusantara yang toleran/tasamuh, tawasuth, tawazun, dan taadil melalui media sosial. Pentingnya melakukan tabayyun atas berita yang beredar di FB atau WA dan tidak cepat menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya tersebut menjadi kunci agar tidak menjadi bagian dari masalah yang sudah memprihatinkan ini. Budaya literasi harus lebih dikuatkan untuk menangkal fitnah dan hoax.
Dalam acara ini diisi oleh beberapa narasumber seperti Maman Gantra dan Hidayat S Gautama, keduanya adalah wartawan senior majalah terkenal. Maman Gantra menyampaikan materi teori dan etika jurnalistik, sedangkan Hidayat S Gautama memberikan wawasan tren jurnalistik modern, dan trik-trik menguasai peralatan peliputan untuk mengoptimalkan nilai berita/ postingan.
Menjelang sesi terakhir dilanjutkan penjelasan dari LTN PBNU bapak Hari Usmayadi tentang perkembangan kinerja LTN PBNU yang baru dibentuk sekitar 6 bulan lalu. Dari data yang semula Cuma ada 4 LTN PWNU kini sudah terbentuk 20 LTN PWNU. Harapannya, NU dapat cepat menyebarkan informasi Islam Nusantara dalam mengcounter berita fitnah yang ingin menjatuhkan ulama dan membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pembagian settifikat peserta pelatihan jurnalistik. (Fathur)