“Ustadz, ikhwan di tempat antum banyak ?”
Saya jawab: “Bukan hanya banyak, tapi semuanya ikhwan. Karena penduduk di daerah saya semuanya muslim.”
Mendengar jawaban saya, penaya setengah heran. Lalu beliau bertanya kembali : “Maksud saya yang sudah ngaji ke kita, ustadz.”
Saya : “Persaudaraan itu didasarkan kepada tali iman dan Islam, bukan kelompok pengajian. Sepanjang mereka muslim, mereka adalah ikhwan (saudara kita) kita.
Allah berfirman : “Orang-orang yang beriman itu bersaudara”.
Kita tidak boleh membatasi persaudaraan hanya berdasar komunitas pengajian saja. Karena hal ini bisa menjerumuskan kita kepada hizbiyyah.” Beliaupun akhirnya mengangguk tanda setuju.
“Siap ustadz !”, ujarnya.
Penulis: Abdullah Al Jurjani.