Cara Unik Gus Muwafiq Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Awal Mula Menara Masjid dan Kisah Datangnya Syekh Jumadil Kubro

Cara Unik Gus Muwafiq Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Para sahabat bisa memberikan yang terbaik dari mereka untuk Rasulullah SAW. Selain memberikan hartanya, Sayyidina Abu Bakar memberikan putri terbaiknya, Sayyidah Ai’syah untuk jadi istri Rasulullah. Sayyidina Umar juga sama, memberikan hartanya dan putri tercintanya Sayyidah Hafsah jadi istri Rasulullah. Sayyidina Utsman memberikan hartanya yang berlimpah untuk Rasulullah. Demikian juga sahabat yang lainnya.

Demikian yang ditegaskan KH Ahmad Muwafiq (akrab disapa Gus Muwafiq) dalam acara Maulid Nabi di rumahnya, Jombor Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (15/11/2019).

“Nabi Muhammad ini nabi milik semuanya. Semua orang di berbagai negara mempunyai cara tersendiri dalam merayakan Maulid Nabi. Sahabat Nabi memberikan yang terbaik untuk mereka. Sekarang punya model sendiri-sendiri. Semua adalah ungkapan cinta kepada Nabi,” tegas Gus Muwafiq.

Dalam acara Maulid Nabi ini, Gus Muwafiq menyiapkan makanan ingkung ayam, buah-buahan, dan lain sebagainya.

“Ayam yang dipotong ini rata-rata harganya di atas 15 juta. Ada juga ayam yang harganya 25 juta, ada juga 75 juta. Semua sudah dipotong. Tiga tahun yang lalu ada yang seharga 350 juta. Ini tidak ada apa-apanya dibandingkan para sahabat Nabi. Ini bukan dalam rangka umuk (sombong), tapi ini wujud cinta kepada Nabi,” jelas Gus Muwafiq.

Selain memotong ayam, Gus Muwafiq juga menyediakan buah-buahan yang sangat banyak. Ada duren, kelapa muda, anggur, pisang, dan berbagai macam buah-buahan yang sangat banyak. Semua itu sebagai wujud cinta Gus Muwafiq kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

“Saat ini, kita paling hanya baca sholawat. Itu saja malah ada yang tidak mau baca shalawat. Makanya, dengan maulid itulah, kita bisa merasakan punya Rasul yang menunjukkan jalan kebenaran dan kebaikan,” tegas Gus Muwafiq.

Dalam kesempatan ini, Gus Muwafiq juga mengisahkan cerita unik Maulid di Mojosari Nganjuk, tempatnya Kiai Zainuddin. Maulidan dirayakan dengan jaran kepang selama dua bulan. Para kiai saat itu komplain dengan perayaan itu dan disampaikan komplain itu kepada KH Hasyim Asy’ari agar perayaan itu dihentikan.

“Akhirnya, Kiai Hasyim Asy’ari menulis surat buat Kiai Zainuddin. Surat itu diserahkan kepada santrinya, Kiai Wahab Chasbullah agar disampaikan kepada Kiai Zainuddin. Kiai Wahab sendiri adalah santrinya Kiai Zainuddin. Sebelum surat itu disampaikan, Kiai Hasyim mimpi menjumpai shalat jama’ah. Saat itu Kiai Hasyim telat berjama’ah. Ternyata, yang menjadi imam dalam shalat itu adalah Kiai Zainuddin Mojosari. Berdasarkan mimpi itu, akhirnya Kiai Hasyim meminta Kiai Wahab agar menyobek surat itu, tidak usah dikirimkan kepada Kiai Zainuddin,” kisah Gus Muwafiq.

“Perayaan Maulid yang unik juga ada di Watucongol Magelang. Ada dangdutan,” lanjut Gus Muwafiq disambut tawa para jama’ah.

Acara Maulid Nabi ini dihadiri ribuan jama’ah. Juga dihadiri Kapolda Ahmad Dhofiri, Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, KH M Habib Syakur (Pengasuh Pesantren Al-Imdad Bantul), dan lain sebagainya. Selesai ceramah Gus Muwafiq dilanjutkan doa dari Kiai Abdul Halim Muslih dan KH M Habib Syakur. (yan/Bangkitmedia.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *