Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
Kehadiran Rumah Sakit NU (RS NU) di Kulonprogo menjadi kontribusi yang sangat besar untuk masyarakat dalam mengatasi penyakit, khususnya di wilayah DIY. Di Kulonprogo dan DIY bagian selatan memang masih sangat membutuhkan pelayanan rumah sakit karena rujukan menjadi dari Kebumen, Gombong, dan Purwokerto. Apalagi dengan adanya bandara baru, maka rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit terdekat dengan bandara.
Demikian dikatakan oleh Bupati Kulonprogo, dr. Hasto Wardoyo, dalam sambutannya pada acara Pencanangan Pembangunan Rumah Sakit NU Kulonprogo, Jum’at (30/3). Dalam kegiatan yang digelar di lokasi berdirinya RS NU DIY ini, yakni di Girigondo, Temon, Kulonprogo, Hasto menyatakan rasa bangganya sebab akan berdiri rumah sakit.
“Mewakili seluruh warga masyarakat Kulonprogo dan teman-teman, khususnya pengurus NU Kulonprogo, mengucapkan selamat datang kepada seluruh menteri dan Ketua Umum PBNU. Kami sangat trenyuh (terharu_red) kepada NU Kulonprogo yang telah gotong royong untuk membebaskan tanah ini, tanah seluas 3500 hektare. Sejak tahun 2013 terus gigih berjuang,” tuturnya.
“Pelayanan rumah sakit masih sangat kurang, maka kami berterima kasih dan mendukung pencanangan pendirian rumah sakit untuk wilayah DIY ini. Kami selalu mohon bimbingan kepada mentri dan para kiai agar kami di kulonprogo bisa mengembagkan rumah sakit ini. Apalagi penyakit yang ada di sini merupakan penyakit menular seperti malaria dan TBC. Oleh karena itu, rumah sakit ini berperan penting bagi masyarakat.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Wakil Gubernur DIY, Bupati kulonprogo, Rais Syuriah PWNU DIY beserta jajarannya, Pengurus PCNU Kulonprogo, Direktur Operasional PT Wika Destiawan Suwarjono, segenap tamu undangan, dan masyarakat. (Icin/rk/an)