Buat Apa Ada Tes Baca Al-Quran untuk Capres dan Cawapres?

jokowi

LU JUAL AGAMA, GUE BELI!

Wacana tes baca Al-Qur’an untuk capres dan cawapres adalah dampak lebih lanjut dari politisasi agama yang dilakukan oleh Prabowo-Sandi. Sejak awal mereka menggunakan kendaraan “ijtima ulama” untuk memberi legitimasi mereka. Sebelumnya lagi mereka mendukung rangkaian aksi 212 hingga reuninya kemarin itu.

Di sisi lain, Jokowi mengimbangi politisasi agama itu dengan memilih Ma’ruf Amin. Dia berharap serangan negatif terhadapnya bisa ditekan. Namun ternyata Ma’ruf Amin yang dulunya dielu-elukan oleh para pendukung Prabowo sekarang juga dihina-hinakan.

Masalahnya, Prabowo-Sandi bukanlah orang yang dididik secara baik dalam beragama. Bahkan, koreksi jika saya salah, Prabowo sendiri konon baru masuk Islam ketika menikah dengan anaknya Soeharto. Wakilnya, Sandi, sebelas dua belas. Kemarin beredar video yang memperlihatkan dia berwudhu dengan mengobok-obok air di gayung.

Oleh karena itu, politisasi agama yang dilakukan oleh Prabowo-Sandi memperlihatkan paradoks. Mereka digambarkan sebagai pembela Islam, tetapi sesungguhnya tidak memahami Islam bahkan pada tingkat dasar. Akibatnya yang terjadi adalah bumerang.

Idealnya memang tidak perlu ada tes baca Al-Quran untuk capres dan cawapres. Namun karena Prabowo-Sandi yang memulai, mengapa tidak Jokowi-Ma’ruf yang mengakhiri? Gitu aja kok Freeport!

Penulis: Amin Mudzakkir, Peneliti LIPI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *