Siang ini (21 Agustus 2019) saya ke Tebuireng ziarah ke makam, lalu sowan ke Gus Sholah dan bertemu dengan Ning Yenny Wahid di ndalem kasepuhan Tebuireng.
Saya diberi waktu untuk urun rembuk dengan mahasiswa dari Papua. Poin penting yang saya sampaikan:
1. Saya sering membahas tentang radikalisme dan itu adalah problem bangsa kita. Adanya kasus Papua baru-baru ini ada yang membully dari kelompok radikal agar banser berangkat ke sana. Tentu ini adu domba. Karena belum tahu masalah kok ujug-ujug mau mengadu banser dengan rakyat Papua. Padahal banyak anak Papua yang mondok di pesantren NU, termasuk di Tambakberas dan juga di Tebuireng.
2. Kita adalah satu dalam naungan NKRI
3. Saya persilakan agar para mahasiswa Papua di Jombang berkunjung ke pesantren dan sekalian ikut latihan pencak silat agar semakin mencintai tradisi.
Penulis: Ainur Rofiq Al Amin, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.