Beredar Buku MI/SD Jelaskan NU Itu Radikal, Ada Apa?

nu radikal

BUKU MI/SD: NU RADIKAL

Buku ini (semoga buku hoax) menjelaskan bahwa NU pernah menjadi radikal. Saya heran…..

1. Apa penulis buku ini tidak paham dengan situasi saat ini bahwa kata radikal itu bermakna jelek (peyoratif)?

2. Atau sengaja ingin membersihkan kelompok radikal (garis keras) yang mendapat stigma negatif, dengan menjelaskan bahwa dulu NU juga “radikal”?

3. Akan cocok dan historis bila radikal diganti dengan nonkoperatif. Karena memang pelajaran yang dulu saya baca juga menggunakan diksi kooperatif dan nonkooperatif.

nu radikal

Di bawah ini menarik tuturan wartawan senior Bapak H. Abdul Wahid Asa:

1. Saya ingat waktu ikut basic training IPNU tahun 60-an. Dalam pelajaran ke NU an, ungkapan non cooperativ, itu istilah kebanggaan NU sejak dulu. Wujudnya selain penggunaan hadis man tasyabbah… , Hubbul waton dll, juga pendidikan yang tidak mau berkurikulum Barat. NU mempertahankan dan mendirikan pesantren di desa-desa, bahkan tersembunyi dekat jurang tepi kali. Itu membedakan dengan MD yang kooperatif yang mendirikan sekolah di kota, dan para tokohnya menjadi pegawai Belanda.

2. Istilah radikal memang tidak pernah dipakai. Apa lagi lalu dikelompokkan politik bersama PKI dan PNI.

3. Dan karena latar belakang itulah, NU sangat aktif mempersiapkan kemerdekaan yang didahului dengan sikap kooperatifnya dengan Jepang yang melahirkan PETA, Hizbullah dan Sabilillah.

4. Itu pemahaman saya. Kalau toh terpaksa disebut radikal, ya harus diasosiasikan radikal menghadapi penjajah Barat. Itu patriotis.

Bukan radikal untuk membongkar NKRI seperti saat ini.

Penulis: Ainur Rofiq Al Amin, Tambakberas Jombang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *