Irak diberitahu oleh sumber di Suriah bahwa pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi telah tewas.
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh dua orang dari keamanan Irak kepada Reuters, Minggu (27/10/2019).
“Sumber kami dari di Suriah mengonfirmasi kepada tim intelijen Irak yang ditugaskan mengejar Baghdadi, bahwa ia ditemukan tewas terbunuh bersama pengawal pribadinya di Idlib setelah tempat persembunyiannya ditemukan ketika ia mencoba membawa keluarganya keluar dari Idlib menuju perbatasan Turki,” kata salah satu sumber.
Lebih lanjut, portal berita CNN melaporkan bahwa pemimpin ISIS itu dikabarkan terbunuh setelah meledakkan rompi bunuh diri.
Abu Bakar al-Baghdadi diyakini telah meledakkan rompi bunuh diri selama serangan yang dilakukan oleh militer AS di Suriah barat laut pada hari Sabtu, menurut seorang pejabat senior pertahanan AS.
Bagaimana kepastian meninggalnya pemimpin ISIS ini?
Sementara ini, informasi terakhir yang diberitakan CNN, menyebutkan, untuk memastikan kabar tewasnya Abu Bakar al-Baghdadi dilakukan tes DNA dan biometrik. Kepastian soal kematiannya menunggu hasil tes tersebut.
Sebelumnya, dua tahun lalu, tepatnya pada 2017, Bahgdadi juga pernah disebut tewas. Pada 16 Juni 2017, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa Abu Bakar al-Baghdadi tewas.
Pemerintah Rusia menyebutkan, kepastian itu didapatkan setelah Angkatan Udara Rusia melancarkan serangan ke titik di mana Abu Bakar al-Baghdadi tengah menggelar pertemuan “dewan militer” ISIS di pinggiran Kota Raqqa, Suriah Utara pada 28 Mei 2017.
Serangan itu dilakukan setelah pasukan Rusia di Suriah menerima informasi intelijen sangat sensitif bahwa pertemuan dewan pimpinan ISIS sedang direncanakan. Berbeda dengan Rusia, pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang juga melawan ISIS, saat itu mengaku tak bisa mengonfirmasi laporan Rusia yang memastikan Abu Bakar al-Baghdadi telah tewas terbunuh.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, beberapa pemimpin senior dan pemimpin level menengah ISIS diyakini tewas saat serangan tersebut dilancarkan oleh Rusia. Selain itu, sekitar 30 komandan lapangan (pemimpin level menengah) serta lebih dari 300 pengawal pribadi juga tewas dalam serangan tersebut.
Namun, Direktur Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) Rami Abdul Rahman meragukan konfirmasi dari Kementerian Pertahanan Rusia tersebut. Ia mengungkapkan, Baghdadi saat itu berada di bagian lain Suriah.
“Informasinya adalah bahwa pada akhir bulan lalu Baghdadi berada di Deir al-Zor, di daerah antara Deir al-Zor dan Irak, di wilayah Suriah,” katanya melalui sambungan telepon kepada Reuters.
Dalam lima tahun terakhir Baghdadi selalu bersembunyi. Pada April 2019, sebuah video yang diterbitkan oleh sayap media ISIS al-Furqon menunjukkan seorang pria yang mengaku sebagai Baghdadi.
Itu adalah kali pertama Baghdadi terlihat sejak Juli 2014, ketika ia berbicara di Mosul. (Sumber: Kompas.com)