NU & Muhammadiyah. Banyak pakar yang mengibaratkan NU dan Muhammadiyah sebagai dua kepak sayap burung Garuda. Ini karena baik NU dan Muhammadiyah tidak diragukan lagi komitmennya dalam mengawal Pancasila dan menjaga keutuhan NKRI.
Memang harus di akui dinamika relasi NU dan Muhammadiyah mengalami pasang surut, termasuk ada ketegangan baik kontestasi maupun konflik. Tapi menurut Gus Dur ketegangan itu hanya terjadi antara orang-orang NU dan Muhammadiyah, jadi bukan merepresentasikan organisasi.
Alm Gus Dur memberi contoh ketegangan ideologis di akar rumput menyangkut Takhayul, Bidngah, Khurofat. Tapi secara organisasi baik NU maupun Muhammadiyah saling menghormati, bahkan saling melengkapi. Alm Gus Dur juga bilang kadang ada orang-orang NU dan Muhammadiyah yang konflik karena persaingan atas jabatan politis tertentu. Tapi sebagai organisasi keduanya selalu berkomitmen bahwa Pancasila dan NKRI harus dikawal dan dijaga bersama.
Karena lahirnya yang duluan, Muhammadiyah oleh Alm. Gus Dur sering dianggap sebagai “Saudara Tua NU”.
Sayang Alm. Gus Dur sudah wafat. Saya penasaram kalau masih hidup beliau akan sebut HTI apa ya? Yang jelas saya yakin, bukan saudara hehe..
Danke
(Dr Suratno, Pengurus Lakpesdam PBNU dan Dosen Universitas Paramadina Jakarta)
