Kerja Sama dengan LK PBNU, Vesta Menanggulangi Penyebaran HIV

Bekerjasama dengan LK PBNU, Vesta Menanggulangi Penyebaran HIV

YOGYAKARTA, BANGKITMEDIA

Vesta merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak pada bidang kesehatan khususnya dalam penanggulangan HIV/AIDS. Diprakarsai oleh sekelompok anak muda yang peduli terhadap Human Immono Defisiensi Virus/Aquired Immuno Defisiensi Syndrom (HIV/AIDS), Vesta berdiri 15 Februari 2004 silam di Yogyakarta.

“Melihat fenomena infeksi HIV, kita kemudian ingin berkegiatan melalui Vesta,” papar Yusuf Kusumonugroho selaku salah satu pendiri LSM ini, Sabtu (19/10).

Selain mengadakan kegiatan sendiri, Vesta juga acap kali bekerjasama dengan lembaga-lembaga di tingkat nasional. Di antaranya adalah Family Health International sebagai konsultan Cyber Outrix, UNFBI yakni badan PBB yang mengurusi kependudukan dan remaja, Global Pan melalui Dinas Kesehatan Profinsi.

Kegiatan Vesta berupa edukasi kepada masyarakat dan populasi yang beresiko terkena HIV/AIDS. Edukasi berupa pengetahuan agar terhindar dari HIV dan bagaimana berperilaku seks secara aman. Selain itu, terdapat juga pemerikasaan HIV atau Voluntary Counselling and Testing (VCT) agar populasi ini mengetahui status HIVnya.

“Seperti pekerja seks, waria, dan LSL,” jelas Yusuf saat ditemui bangkitmedia.com di Cafe Gandroeng.

Vesta terbagi menjadi staf pengurus berjumlah sekitar 14 orang dan relawan dengan jumlah yang cukup banyak.

“Kita membebaskan siapapun yang punya komitmen tentang HIV untuk menjadi relawan,” ujar Yusuf yang saat ini berstatus relawan di Vesta.

Pada tahun 2010, LK (Lembaga Kesehatan) PBNU menjadi principle recipient dari Donor Global Fan. Vesta yang menjadi sap recipient secara koordinasi berada di bawah LKPBNU. Global Fan merupakan lembaga donor yang diamanatkan untuk menanggulangi masalah kesehatan. Lembaga ini berfokus pada tiga jenis penyakit yakni HIV, Tubercolosis, dan Malaria dan merupakan gabungan dari berbagai negara untuk menghimpun donor bagi negara-negara berkembang.

“LKPBNU bekerjasama dengan sap recipient di provinsi salah satunya adalah Vesta,” terang laki-laki berdarah Sunda ini.

Meski sudah tidak berhubungan sebagai principle recipient dan sap recipent, Vesta masih berhubungan dengan LKPBNU sebagai sesama sap recipent. Kerjasama ini ada dalam bentuk dana dan kegiatan bersama.

“Terakhir bulan lalu, kami mengadakan In House Training di Jawa Timur,” jelasnya. (Fikriyatul Islami Mujahidah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *