Bahagia Bisa Ngaji Via Online Bersama KH Anwar Mansur Lirboyo

Bahagia Bisa Ngaji Via Online Bersama KH Anwar Mansur Lirboyo

Bahagia Bisa Ngaji Via Online Bersama KH Anwar Mansur Lirboyo

Bahagia Bisa Ngaji. Pandemi Corona memang membuat pesantren meliburkan para santri. Semua dipulangkan. Tapi di lain sisi justru membuat para kiai semakin kreatif membuka pengajian online. Ada yang via YouTube, Facebook, hingga Zoom.

Menyimak pengaosan Al-Adzkar An-Nawawi yang disampaikan oleh KH. Anwar Manshur, Lirboyo, Kediri, membuat kita bersyukur dan malu. Bersyukur karena di musim pandemi Corona, beliau kerso pengaosannya disiarkan melalui YouTube. Sehingga kita bisa nderek ngaos kepada beliau. Malu, karena kita lebih sering bermalas-malasan ngaji kitab. Padahal dalam kondisi yang sudah sepuh, beliau konsisten dan punya stamina dalam membalagh kitab ini selama beberapa jam.

Namun, yang membuat kita sedih, kondisi penglihatan beliau yang tidak lagi seprima beberapa tahun silam. Mbah War sudah memakai kacamata, kali ini juga ditambah kaca pembesar dan diterangi lampu jarak dekat.

Dalam kondisi seperti ini, Rais Syuriah PWNU Jawa Timur ini beberapa kali matur, “Ya, Allah kok nggak kelihatan lafadz-nya ya….” sembari menggeser kitab yang jilidannya nyaris protol itu.

Kalau Mbah War saja tidak lelah membagi ilmu dan menggelar lapak pengajian online, maka kita yang muda-muda seharusnya mewajibkan diri nderek ngaji online.

Ayo ngaji, Ho!

Semoga Mbah War senantiasa diberi kekuatan dan kesehatan untuk membimbing umat. Alfatihah…

Silahkan, link pengajian ada di sini: https://m.youtube.com/watch?v=84GEx73mOFk&feature=youtu.be

Penulis: Rijal Mumazziq Z, rektor INAIFAS Jember.

Baca pula artikel terkait

Karomah KH Mahrus Aly Lirboyo Mampu Membaca Isi Hati Santri

“Saya pernah ikut ngaji Fathul Wahab dan Tafsir Yasin kepada Kiai Mahrus,” tutur KH.Fathoni Syihabuddin Cirebon.

“Di masa itu, saya sering menyiapkan bangku, bantal dan sajadah beliau untuk mengaji.”

Suatu hari, beliau duduk tepat di belakang Kiai Mahrus. Diam-diam beliau mencoba mengintip dan melihat kitab Kiai Mahrus, “Saya penasaran, seperti apa sih isi kitab beliau?”

Meskipun beliau ‘alim benar dalam ilmu fiqih, ternyata kitab beliau masih dipenuhi tulisan-tulisan yang berisikan keterangan.

Tiba-tiba, “Alangkah kagetnya saya, beliau seketika itu menghentikan bacaannya.”

Waktu, yang diumpamakan pedang itu, meski sepersekian, menghunus sangat dalam di hati Fathoni muda, “Nek wong pinter iku biasane tulisane elek.”

Kalimat itu diucapkan Kiai Mahrus begitu saja. Sembari lalu. Namun justru kalimat itu tertanam benar di benak dan ingatan beliau.

“Karena,” tutur beliau saat mengenang hari itu, “saat saya melihat tulisan beliau itu, dalam hati saya bergumam bahwa tulisan beliau juga tidak terlalu bagus.”

“Padahal saat saya mengintai tulisan beliau, posisi beliau sedang menghadap ke barat dan saya rasa beliau tidak mengetahui kalau saya mengintainya.”

____

Disarikan dari buku “Kesan Mendalam Para Tokoh Alumni terhadap Tiga Tokoh Lirboyo”.

Demikian Karomah KH Mahrus Aly Lirboyo Mampu Membaca Isi Hati Santri. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin

Silahkan tonton video berikut:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *