Bagaimana Jokowi – Kiai Ma’ruf Amin Bisa Menang? Ini Jawabannya

KH. Ma'ruf Amin dan Ir. Joko Widodo

Genderang “perang” pesta demokrasi Pilpres telah ditabuh sejak 10 Agustus 2018 kemaren. Saya dulu pernah menulis status bahwa pak Prabowo sebaiknya mengikuti saran saya berkoalisi dengan Jokowi menjadi wakilnya. Tapi rupa-rupanya nasehat saya tidak diindahkan oleh pak Prabowo.

Prediksi saya tidak bisa disepelekan, karena berasal dari suara langit. Berdasarkan pengamatan dan penglihatan batin indra ke enam saya, bahwa Pilpres 2019 tetap akan dimenangkan oleh Jokowi – Kiai Ma’ruf Amin, bahkan presentasinya akan jauh lebih besar dibanding 2014. Hal ini berdasarkan beberapa analisa.

Pertama,  faktor pendukung, bahwa massa pemilih dan pendukung kedua calon tidaklah berbeda jauh dengan tahun 2014.

Kedua, faktor sentimen organisasi, yaitu NU dan Muhamamdiyah.

Terpilihnya Kiai Ma’ruf yang notabene pimpinan tertinggi NU, organisasi terbesar di Indonesia, yang konon mencapai 90 juta jiwa mewakili Jokowi akan berdampak signifikan. Dari prediksi saya, warga NU 80%  akan memilih Jokowi – Kiai Ma’ruf Amin. Hal ini dapat kita lihat beberapa ulama dan kiai pesantren yang dulu mendukung Prabowo, ambil contoh Kyai Maimun Zubair dan TGB sekarang mendukung Jokowi.

Sedangkan warga Muhammadiyah karena di kubu Jokowi ada Buya Syafi’i Ma’arif dan Pak Din Syamsudin. Dua tokoh ini akan menjadi pesaing Pak Amin Rais dalam merebut suara Muhammadiyah.

Ketiga, faktor kepuasan kinerja.  hasil kinerja Jokowi selama 4 tahun ini bukanlah basa-basi, sangat masif dan nyata, terutama di daerah luar Jawa. Hal ini akan semakin memikat masyarakat bawah untuk berkata “lanjutkan” kepada pak Jokowi karena telah berhasil membangun insfrastruktur yang memadai.

Keempat, faktor ekonomi, bahwa di bawah kepemimpinan Jokowi, ekonomi Indoneisa berjalan dan tumbuh dengan baik. Meskipun tidak sampai mencapai target 7 %, tapi hasilnya tidak jauh-jauh yaitu 5%. Belum ditambah keberhasilan Jokowi menaklukkan freeport dan blok mahakam, tentunya bernilai positif untuk mendongkrak suara Jokowi.

Jadi, intinya Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin tetap akan memenangi pesta demokrasi Pilpres 2019.

Melihat hal ini, kubu Prabowo-Sandi tentunya tidak akan tinggal diam. Sepertinya pendukungnya akan melakukan hal yang sama, yaitu memakain cara pembunuhan karakter. Mereka tentunya akan menyerang Kiai Ma’ruf Amin dulu, kemudian menyerang kinerja Jokowi, dan issu sara seperti PKI, Islam Liberal, Islam NUsantara masih akan dingkat untuk menjatuhkan nama baik Jokowi dan KiaiMa’ruf Amin.

Tapi sekali lagi, issu dan cara seperti tidak akan merubah sentimen masyarakat untuk menentukan pilihan.

(Penulis: KH Fajar Abdul Bashir, Pengasuh Pesantren Ar-Risalah Bantul)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *