Oleh: KH. Dr. Hilmy Muhammad, Wakil Rais Syuriah PWNU DIY, Pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta
الجنة تحت أقدام الأمهات
(Surga ada di bawah telapak kaki ibu)
Hadits ini sangat populer, meski status keshahihannya dipersoalkan. Isinya sesuai dengan tuntunan keharusan seseorang menghormati orang tua, ibu khususnya. Ya, hadits ini mengibaratkan ibu sebagai palang pintu surga. Berdasar kerelaannya, surga dibuka bagi siapapun yang berbakti kepadanya.
Yang menarik, hadits ini bisa dilihat dalam perspektif yang berbeda, bukan sekedar menjadi pedoman bagi anak agar berbakti kepada orang tua. Hadits ini juga bisa menjadi dalil bagi orang tua agar senantiasa menjaga kapasitasnya supaya layak menjadi pintu surga. Sebab untuk bisa menjadi palang pintu, orang tua harus sudah memiliki kepatutan untuk masuk surga terlebih dahulu.
Pertanyaannya kemudian: sudahkah keteladanan kita menjadi cermin bagi anak-anak dalam mengarungi kehidupan mereka? Sudah tepatkah cara kita dalam mendidik dan mengarahkan mereka? Sudahkah kita sebagai orang tua melahirkan anak-anak calon penghuni surga? Sudahkah kita sendiri sebagai orang tua, hormat dan berbakti kepada orang tua kita?!
