Arti Kata Nahdlatul Ulama Serta Penjelasannya

Arti Kata Nahdlatul Ulama Serta Penjelasannya
Arti kata Nahdlatul Ulama Serta Penjelasannya. Memahami Arti kata “Nahdlatul Ulama (NU)”, bagi aktivis atau pengurus NU pasti tidak asing lagi, bahkan di luar kepala. Namun bagi masyarakat luas tentu tidak semuanya paham arti dari kata tersebut. Nah, kali ini kami akan mengulas secara khusus arti kata “Nahdlatul Ulama”. Semoga menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin
Orang Indonesia Bertanya :
“Apa sih NU itu ?”Orang Madura bertanya :
“Saongghunah NU panekah napah?”Orang Arab bertanya :
ما هي جمعية نهضة العلماء..؟”

Orang Sunda bertanya :
“Ari NU teh naon ?”

Orang Inggris bertanya :
“What is NU ?”

Orang Betawi bertanya :
“NU itu Ape Sih ?”

Orang Jawa bertanya :
“Opo sih NU iku ?”

JAWABANNYA :

– NU adalah Singkatan dari #Nahdlatul_Ulama.
(Kebangkitan ‘Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam),

– NU adalah organisasi keagamaan sekaligus organisasi kemasyarakatan terbesar dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia, mempunyai makna penting dan ikut menentukan perjalanan sejarah bangsa Indonesia, NU lahir dan berkembang dengan corak dan kulturnya sendiri. Seagai organisasi berwatak keagamaan #Ahlussunnah_Wal_Jama_ah, maka NU menampilkan sikap akomodatif terhadap berbagai madzhab keagamaan yang ada di sekitarnya. NU tidak pernah berfikir menyatukan apalagi menghilangkan mazdhab-mazdhab keagamaan yang ada.

Dan sebagai organisasi kemasyarakatan, NU menampilkan sikap toleransi terhadap nilai-nilai lokal. NU berakulturasi dan berinteraksi positif dengan tradisi dan budaya masyarakat lokal. Dengan demikian NU memiliki wawasan multikultural, dalam arti kebijakan sosialnya bukan melindungi tradisi atau budaya setempat, tetapi mengakui manifestasi tradisi dan budaya setempat yang memiliki hak hidup di Republik tercinta ini. Sikap ini sesuai dengan inti faham keislaman NU yang sejalan dengan …

Hadits Nabi Muhammad SAW :
“Al-hikmatu dlaallatul mu’min, fahaitsu wajadaha fahuwa ahaqqu biha.” Hikmah atau nilai-nilai positif untuk umat Islam, darimanapun asalnya ambillah karena itu miliknya umat Islam.

Proses akulturasi tersebut telah menampilkan wajah Islam yang berkeIndonesiaan, wajah yang ramah terhadap nilai budaya lokal dan terbuka dengan nilai-nilai universal yang positif. NU juga menghargai perbedaan agama, tradisi, dan kepercayaan, yang merupakan yang merupakan warisan budaya Nusantara. Sikap yang demikian inilah yang memudahkan NU diterima di semua lapisan masyarakat di seluruh kepulauan Nusantara.

(Lihat di buku hasil-hasil muktamar NU, Pidato Rais Aam PBNU KH. A.M. Sahal Mahfudz Pada Pembukan Muktamar ke-32).

– Dalam faham keagamaan, NU menganut #Ahlussunnah_Waljama_ah, sebuah pola nalar dalam Islam yang merujuk kepada al-qr’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, serta Sunnah al-khulafa’ ar-Rasyidun. Cara berfikir semacam itu dirujuk dari Ulama terdahulu, seperti : Abu Hasan Al- Asyari dan Abu Mansur Al-maturidi dalam bidang teologi.

Dalam bermasyarakat, NU mempunyai empat sikap kemasyarakatan, yang

Pertama:
Tawasuth dan I’tidal. Tawasuth, yaitu sikap moderat yang berpijak pada prinsip menempatkan diri di tengah-tengah antara dua ujung tatharruf (ekstremisme) dalam berbagai masalah dan keadaan, untuk mencapai kebenaran serta keterlanjuran ke kiri atau ke kanan secara berlebihan.
I’tidal berarti tegak lurus, berlaku adil, tidak berpihak kecuali kepada yang benar dan yang harus dibela.

Kedua:
Tasamuh, yaitu sikap toleran yang berintikan penghargaan terhadap perbedaan pandangan dan kemajemukan identitas budaya masyarakat.

Ketiga:
Tawazun, sikap seimbang dalam berkhidmat demi terciptanya keserasian hubungan antara manusia dengan Allah SWT.

Keempat:
Amar ma’ruf nahi munkar, yaitu dua sendi yang mutlak diperlukan untuk menopang tata kehidupan yang diridloi Allah. Amar ma’ruf artinya mengajak dan mendorong perbuatan baik, baik yang bermanfaat bagi kehidupan duniawi dan ukhrowi. Sedangkan nahi munkar artinya menolak dan mencegah segala hal yang dapat merugikan, merusak, merendahkan dan menjerumuskan nilai-nilai kehidupan.

Hanya dengan melaksanakan dua gerakan ini (amar ma’ruf dan nahi munkar) kehidupan lahiriyah dan batiniyah kita mencapai kebahagiaan. Aamiin Ya Qobul Aamiin. Sumber lihat di sini

Artikel terkait baca di sini

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *