Apakah Cinta NU itu Fanatisme yang Salah? Ini Jawaban KH Ma’ruf Khozin

bendera NU

Cinta Terhadap Sebuah Kaum (Organisasi/ Negeri) Bukanlah Fanatisme.

Mereka berkata: “Ente jangan fanatik sama NU. Itu namanya Ashobiyah, Akhi. Ini hadisnya:

ﻋﻦ ﺟﺒﻴﺮ ﺑﻦ ﻣﻄﻌﻢ، ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻗﺎﻝ: «ﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﺇﻟﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻗﺎﺗﻞ ﻋﻠﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ، ﻭﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﻋﺼﺒﻴﺔ»

Dari Jubair bin Muth’im bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Bukanlah dari golonganku orang yang mengajak para ashobiyah, berperang karena ashobiyah dan mati di atas ashobiyah” (HR Abu Dawud)

Kita menjawab: “Begini maksud ashobiyah itu, sedulur:

عن واثلة بن الاسقع ﺳﺄﻟﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﻠﺖ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﺃﻣﻦ اﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﺤﺐ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﻮﻣﻪ؟ ﻗﺎﻝ: ” ﻻ، ﻭﻟﻜﻦ ﻣﻦ اﻟﻌﺼﺒﻴﺔ ﺃﻥ ﻳﻌﻴﻦ اﻟﺮﺟﻞ ﻗﻮﻣﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻈﻠﻢ “

Watsilah bin Asqa’ bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam: “Apakah seseorang yang mencintai kaumnya termasuk ashobiyah?” Nabi menjawab: “Bukan. Ashobiyah adalah seseorang membantu kaumnya untuk berbuat kezaliman” (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

(KH Ma’ruf Khazin, Ketua Aswaja Center PWNU Jawa Timur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *