Apa Penyebab Islam Nusantara Terus Diperbincangkan?

islam nusantara

Salah satu penyebab perbincangan Islam Nusantara terus berlanjut di publik kita adalah karena adanya gejala self-definition. Self definition ini sebetulnya bukan hanya terjadi di kalangan luar pendukung ide ini, namun juga di kalangan dalam. Namun bedanya, kalangan dalam NU lebih fokus untuk menguji aspek-aspek kesahihan dalam penggunaan legitimasi Aswaja soal Islam Nusantara, sementara kalangan luar lebih banyak bersifat prejudice dan sak wasangka.

Dalam merespon Islam Nusantara kalangan luar memiliki corak yang bermacam-macam juga. Ada yang lebih dilatarbelakangi oleh soal ideologis, apapun yang ditawarkan oleh NU maka itu akan tertolak dan ditolak. Ada penolakan dilatarbelakangi oleh persoalan ketidaktahuan. Yang dilatarbelakangi oleh ketidaktahuan inipun bermacam-macam; ada yang setelah mengetahui bisa menerima, dalam pengertian perbedaan soal strategi perjuangan Islam itu hal yang wajar di kalangan umat Islam; ada yang setelah tahu tetap menolaknya karena pertimbangan-pertimbangan lainnya.

Sebuah gagasan baru itu menimbulkan kontroversi dan juga penolakan itu sebenarnya wajar saja selama dibarengi dengan upaya untuk mengenali gagasan baru itu secara seksama misalnya melakukan kajian, verifikasi dan studi dari para penggagasnya. Setelah mengenai lalu ditolak.

Masalahnya adalalah pada masa proliferasi media sosial ini, banyak gejala penolakan Islam Nusantara dilatarbelakangi oleh “self-definition”. Penolak ini membuat ta’rif sendiri tentang Islam Nusantara, lalu setelah dibuat dicari kelemahan-kelemahannya, dan setelah menemukan kelemahan-kelamahan atas self definition itu lalu dijadikan sebagai argumen untuk menolak.

Gejala self definition memprihatinkan karena dampaknya tidak hanya pada Islam Nusantara, namun pada hal-hal lain. Ilmu pengetahuan bisa mandeg karena persoalan self-definition ini. Apalagi jika self-definition itu dilatarbelakangi oleh ideologi kebencian. (Catatan Jurong West).

Penulis: Syafiq Hasyim, LPT PBNU

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *