Jalan Terbaik Menuju Surga Serta Penjelasannya
وَمَا دُنْيَاكَ اِلَّا مِثُلُ ظِلٍّ اَظَلَّكَ حِينًا ثُمَّ اَذِنَ بِالزَّوَالِ
Dunia bagaikan sebuah payung
Ia menanungimu sesaat saja
Lalu membiarkanmu pergi menghilang
Pertanyaan penting kita adalah jalan manakah yang paling baik untuk kita tempuh menuju kembali kepada Allah? Para ulama dan para bijak bestari (hukama’) mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya banyak jalan menuju kepada-Nya. Tetapi jalan yang terbaik, termudah, dan tercepat yang dapat mengantarkan kepada tempat persinggahan terakhir kita, kembali kepada Tuhan, tempat kita berasal, dengan nyaman adalah memberikan pelayanan yang baik dan membagikan kegembiraan kepada manusia serta meniadakan atau mengurangi penderitaan mereka.
Sufi besar Abu Sa’id Ibn Abi al-Khair (w. 1049) ketika dia ditanya santrinya, “Berapa banyakkah jalan manusia menuju Tuhan?” (ma ‘adad al-thariq min al-khalq ila al-haqq), dia menjawab,
فِى رِوَايَةٍ اَكْثَرُ مِنْ اَلْفِ طَرِيقٌ. وَفِى رِاوَايَةٍ أُخْرَى الطَّرِيقُ اِلَى الْحَقِّ بِعَدَدِ ذَرَّاتِ الّمَوْجُودَاتِ. وَلَكِنْ لَيْسَ هُنَاكَ طَرِيقٌ اَقْرَبُ وَاَفْضَلُ وَاَسْرَعُ مِنَ الْعَمَلِ عَلَى رَاحَةِ شَخْصٍ. وَقَدْ سِرْتُ فِى هَذَا الطَّرِيقِ وَاِنِّى اُوصِى الجمِيعَ بِهِ.
“Lebih dari seribu jalan–menurut riwayat lain, ia mengatakan, sebanyak partikel yang ada di alam semesta ini. Akan tetapi jalan yang terpendek, terbaik dan tercepat menuju Dia adalah memberi kenyamanan kepada orang lain. Aku menempuh jalan ini dan aku selalu memesankan ini kepada semua orang. (Asrar al-Tauhid fi Maqamat Abi Sa’id, h. 327-327).
Jawaban Syekh Abu Sa’id ini tampaknya diinspirasi oleh pernyataan Nabi Saw ketika ditanya siapakah muslim itu. Beliau menjawab:
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده
“Seorang muslim (yang baik) adalah orang yang membuat muslim lain merasa nyaman / tak terganggu oleh ucapan dan tindakannya”.
Sebuah hadits dengan substansi yang sama dikemukakan dengan redaksi yang lebih inklusif. Disebutkan :
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِم النَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ.
“Seorang muslim (yang baik) adalah dia yang kehadirannya membuat orang lain merasa nyaman (tidak terganggu) oleh ucapan dan tindakan/perilakunya”.
Imam Ahmad, Baihaqi dan Nasai, meriwayatkan hadis serupa, tentang orang yang beriman (mukmin). Siapakah dia?
الْمُؤْمِنُ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى دِمَاءِهِمْ وَاَمْوَالِهِمْ.
Demikian ulasan khusus terkait Jalan Terbaik Menuju Surga Serta Penjelasannya. Semog Seorang mukmin (yang baik) adalah yang membuat orang lain merasa aman jiwa dan hartanya.
Penulis: KH Husein Muhammad, Pesantren Darut Tauhid Arjawinangun Cirebon.