Antara Nabi dan Syetan, Siapa yang Kamu Ikuti?
Sayyidi Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi, seorang ulama besar di Mesir, pernah bertanya kepada seorang pemuda Wahabi yang berhaluan keras dan suka mengkafirkan orang lain.
“Apa hukumnya meledakkan bom di sebuah klub malam di negara Muslim, halal atau haram? “
“Tentu saja halal, membunuh mereka itu boleh.” Jawab si pemuda wahabi.
Beliau bertanya lagi.
“Jika seandainya engkau membunuh mereka, sedangkan mereka sedang bermaksiat pada Allah, ke mana mereka akan ditempatkan … ?”
Dengan yakin pemuda itu menjawab.
“Tentu di neraka … ! Kemana pula setan menjerumuskan manusia … ?”
Beliau bertanya sekali lagi. Dia menjawab:
“Tentu saja ke neraka ! Mustahil setan membawa manusia ke surga. Setan akan menjerumuskan mereka ke neraka.”
Selanjutnya Sayyidi Syeikh berkata:
“Jika demikian, engkau dan setan memiliki tujuan yang sama, yaitu memasukkan manusia ke dalam neraka.”
Beliau lalu menceritakan sebuah kisah yaitu tatkala ada jenazah seorang Yahudi lewat di hadapan Rasulullah SAW. Beliau lalu berdiri untuk menghormati, dan setelah rombongan itu berlalu kemudian beliau menangis. Para sahabat bertanya mengapa beliau menangis, beliau menjawab:
“Telah lolos dariku satu jiwa dan ia masuk ke dalam neraka.”
Lalu Sayyidi Syeikh berkata pada si pemuda.
“Perhatikan perbedaan kalian dengan Rasulullah yang berusaha memberi petunjuk dan menjauhkan mereka dari neraka. Kalian berada di satu lembah (pemikiran), sedangkan Rasulullah SAW berada di lembah (pemikiran) lain.”
Pemuda itu hanya diam membisu mendengarnya.
Peristiwa pembantaian kaum sufi oleh teroris ISIS di Mesir baru-baru ini, adalah dasar dari pemahaman Wahabi yang menyatakan bahwa para Sufi merupakan pelaku bid’ah dan musyrik sehingga halal darahnya untuk ditumpahkan, mirip seperti pemikiran pemuda radikal di atas. Mereka fikir inilah jihad yang bisa mengirim sesama Muslim (yang mereka anggap musuh) ke dalam neraka. Dan pembantaian demi pembantaian terus mereka lakukan terhadap sesama umat muslim (terlebih non muslim).
Lalu mereka yang meyakini ini adalah jihad, apa yang telah mereka raih…? 72 Bidadari ? Kekuasaan Khilafah ? Tak ada sama sekali !! Satu-satunya yang dapat mereka raih dari perbuatan keji tersebut adalah citra buruk Islam di mata dunia sebab mereka membunuh atas nama Islam.
Renungkanlah wahai saudaraku….
Kalian yang suka mengkafirkan orang yang tak sependapat dengan kalian. Lalu dengan entengnya kalian berkata:
“Kau kafir … ! Kau Manusia Laknat, Binasalah Engkau, Celakalah Engkau, Tak Ada Dosa Membunuh Dirimu … !”
Sadarkah kalian bahwa sesungguhnya setan tertawa senang ketika kalian mengatakan semua umpatan itu … ?? Karena memang itulah tujuan setan ‘Ditangguhkan’ oleh Allah di dunia ini. Yaitu agar semakin banyak umat manusia yang terjerumus ke dalam perangkapnya lalu mereka mati dalam keadaaan hina penuh dosa, sehingga kemudian merekapun dimasukkan ke dalam neraka.
Jika kalian mengaku sebagai umat Rasulullah SAW mengapa tak pernah terpikir bahwa Rasulullah SAW selalu mengajak umat manusia menuju pada pertaubatan sebelum ajal menjemput sang pendosa … ??
Mengapa kalian biarkan bahkan merasa senang jika orang yang menurut kalian bersimbah dosa lalu mereka mati dengan berbalut dosa dan kehinaan … ? Apakah kalian yakin Rasulullah SAW juga merasa senang seperti senangnya kalian … ??
Satu hal yang sama-sama tak dapat kita pungkiri adalah..
‘Ketika seseorang mati dengan berbekal dosa kemaksiatan dan kufur pada Allah, maka tertawalah setan-setan terkutuk, karena setan tahu mereka para pendosa akan menjadi teman-temannya di neraka.’
Dan pantaslah jika pertanyaan ini kuajukan…,
“Jika tujuanmu sama dengan tujuan setan yaitu memasukkan manusia ke dalam neraka … Maka antara Nabi SAW dan Setan, siapa yang kau ikuti … ??”
Cirebon, 22 Juli 2019.
Penulis: Rudi Bintang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Foto : ISIS Sinai pelaku teror di Masjid Raudah ketika memenggal kepala Al-Allamah Syeikh Sulaiman Abu Kharraz ibnu Sawarka Asy-Syafi’i Asy-Syadzili, tokoh Sufi yang paling dihormati di Sinai, dengan alasan musyrik. Beliau berasal dari desa tempat Masjid Raudah berada.