Ansor Merawat Kebhinekaan dengan Akhlak Santri

Santri-Tebu-Ireng-Pimpin-GP-Ansor-Kota-Tangerang

TANGERANG, BANGKITMEDIA.COM

Ketua GP Ansor Kota Tangerang 2013-2017 H Mustaya Hasyim mengatakan, Ansor adalah organisasi gerakan. Yakni menggerakkan nilai-nilai keindonesiaan dan keaswajaan sampai hari kiamat.

“Sebagai organisasi gerakan GP. Ansor harus progresif memberikan bukti nyata kepada masyarakat. Empat tahun kedepan harus menghasilkan program-program aktual, tepat sasaran dan dapat dirasayakan warga nahdliyyin Kota Tangerang,” pesan Mustaya saat memberikan sambutan Konferensi Cabang IV GP. Ansor Kota Tangerang dengan tema Merawat kebinekaan, Bela Agama, Bangsa, Negeri di Ballroom Narita Tangerang, Minggu (22/10) pagi.

Menurutnya, walaupun Ansor besar tapi jangan diskriminatif kepada golongan lain. Karena perbedaan agama, ras, suku dan bangsa adalah rahmat. Ansor harus bisa merangkul semua golongan. Itulah arti dari sebuah merawat kebhinekaan.

H Sobrun Jamili, Sekretaris PCNU Kota Tangerang berpesan, untuk merawat kebhinekaan Indonesia diperlukan akhlak santri. Maka Ansor perlu mewarnai bangsa dan negara dengan akhlak santri.

“Kader Ansor itu ibarat pisau tajam. Dari baja atau besi dimasukkan dalam bara api yang sangat panas lalu dipukul-pukul. Masukkan lagi ke bara dipukul lagi sampai berbentuk pipih. Setelah jadi pisau, perlu diasah agar tajam,” pesannya.

Terlihat hadir dalam acara itu KH Edi Djunaedi (Mustasyar PCNU Kota Tangerang),  Hasan Basri Sagala (Ketua Pengurus Pusat GP Ansor), H Lukman Hakim (Ketua Pengurus Pusat GP Ansor) dan Ahmad Nuri (Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Prov. Banten).  Turut hadir juga ketua Persatuan Umat Budha (PUB), Ketua Persatuan Konghucu, Ketua KNPI, Ketua Pemuda Pancasila, PMII STISNU Nusantara, Banom-Banom NU, Kader Ansor dan Banser se-Kota Tangerang. (Suhendra/Rokhim)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *