5 Tahun Fatayat NU DIY Menyerap Anggaran Rp5 Miliar untuk Kegiatan

5 Tahun Fatayat NU DIY Menyerap Anggaran Rp5 Miliar untuk Kegiatan

5 Tahun Fatayat NU DIY Menyerap Anggaran Rp5 Miliar untuk Kegiatan.

Wonosari, Bangkitmedia.com – Khotimatul Husna, Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan ada 5 rencana strategis organisasi saat dirinya mulai memimpin Fatayat DIY.

Rencana tersebut disampaikannya pada saat sambutan pada saat sambutan Konferens Wilayah IX Fatayat NU DIY, tanggal 26 Maret 2022 di Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari Gunungkidul.

Konferensi Wilayah atau Konferwil IX Fatayat NU ini adalah kegiatan wajib yang harus dilakukan karena Fatayat NU merupakan organisasi berbasis kaderisasi.

Karena hal tersebut, Mbak Khotim sapaan akrabnya membuat rencana strategis dalam meningkatkan dan memaksimalkan kaderisasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kami memiliki 5 rencana strategis,” kata Mbak Khotim.

Pertama, lanjut Mbak Khotim adalah Revitalisasi kelembagaan dan organisasi.

“Berkat kerja keras semua pihak, awalnya hanya ada 3 pimpinan cabang yang aktif, namun pada saat ini ke-5 cabang di seluruh kabupaten Daerah Istimewa Yogyakarta telah aktif semua,” terangnya.

Mbak Khotim juga menyampaikan bahwa saat ini Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY telah bergerak untuk membentuk kader Ranting dan Anak Ranting.

Selain itu Fatayat NU DIY juga menyampaikan bahwa selama di kepengurusannya di periode 2017-2022 ini terbentuk, 5 koperasi Yasmin di semua cabang, Ikatan Hafidzoh Fatayat, Forum Daiyyah Fatayat, Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

“Ini adalah hal yang luar biasa, dari kerjasama dari seluruh jajaran Fatayat NU di Daerah Istimewa Yogyakarta,” ucap Mbak Khotim.

Kedua, lanjutnya adalah pengkaderan yang dalam kepengurusannya itu berkat doa para alim ulama telah berhasil menginisiasi wadah pengkaderan Garda Fatayat NU pada tanggal 3 Februari 2019.

Garda Fatayat telah diresmikan oleh PBNU dan telah menjadi gerakan pengkaderan secara nasional di seluruh Indonesia.

Ketiga, pelaksanaan program stimulan yang artinya PW Fatayat NU DIY membuat program-program yang inovatif untuk semua jajaran Fatayat di seluruh DIY.

“Penyuluhan kesehatan reproduksi, sudah kita lakukan di 2 Kabupaten,” kata Mbak Khotim.

Kemudian, pengadaan pemilihan Duta Santri Nasional pada tahun 2016, 2018, dan 2021. Yang bertujuan untuk menjadi juru bicara Islam ramah, Islam moderat, Islam Rohmatal lil Alamin.

Duta Santri ini diikuti oleh 1300 santri dari seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Keempat, yaitu menguatan jaringan.

Mbak Khotim menjelaskan bahwa Fatayat NU DIY telah memiliki jaringan kerjasama yang tidak hanya dari skala lokal, melainkan juga nasional.

“Terdapat 50 jaringan lebih, termasuk jaringan lokal dan nasional,” terangnya.

Ia juga menyampaikan selama periode kepengurusan Fatayat NU DIY ini, telah terlaksana 365 lebih program dan kegiatan telah berjalan.

“Semua kegiatan tersebut, kurang lebih menyerap anggaran 5 Milyar rupiah,” kata Mbak Khotim.

Kelima, keberlanjutan kepemimpinan. Menurut Mbak Khotim, semua kader Fatayat NU DIY harus siap memimpin.

“Sudah saatnya kader Fatayat NU DIY memimpin di semua tempat dan kondisi apapun,” tegas Mbak Khotim.

Mbak Khotim dalam sambutan sekaligus laporannya tersebut menyampaikan bahwa semua kegiatan yang telah dilaksanakan itu tidak lepas dari semua doa, tenaga, anggota Fatayat NU DIY di semua tingkatan.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *