Uang Kas Masjid Untuk Sarapan atau Buka Puasa Bersama, Bagaimana?

Oleh: KH. Ma’ruf Khozin, Aswaja NU Center PWNU Jatim

Di wilayah perkotaan sudah menjadi kebiasaan setelah kuliah Subuh di akhir pekan ada sarapan pagi. Bagi mereka mungkin hanya ini waktu yang longgar untuk mempelajari ilmu agama secara langsung. Untuk menyemarakkan kuliah Subuh agar jamaah datang ke masjid maka takmir masjid menyediakan sarapan, kopi dan air mineral. Tujuan utama adalah ngaji dan memakmurkan masjid.

Menurut Mufti Yaman, Sayid Abdurrahman Al-Hadlrami, hal ini boleh dilakukan, seperti dalam keterangan Bughyatul Mustarsyidin Hal: 65:

و يجوز بل يندب للقيم ان يفعل مايعتاد فى المسجد من قهوة و دخون و غيرهما مما يرغب نحو المصلين وان لم يعتد قبل اذا زاد على عمارته

Artinya : “..dan boleh, bahkan dianjurkan bagi pengelola masjid untuk melakukan hal-hal yang sudah menjadi tradisi di sebuah masjid misalnya membuat kopi atau memberi wewangian dan hal lain yang membuat senang para jama’ah kendatipun hal seperti itu belum menjadi kebiasaan ditempat itu, jika dapat menambah kemakmuran masjid”.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Mohon maaf pak Yai, bagaimana jika infaq masjid dipakai menyantuni anak yatim dan membeli kain kafan untuk jamaah yg meninggal.