Taubat, Pemuda Ini Gabung Banser dan Cium Kaki Sang Ibu di Arena Diklatsar

Banser Taubat

Waktu berlalu. Sutrisno lalu bertemu dengan sahabat-sahabat Ansor Banser Grabag Purworejo dan mengutarakan keinginannya untuk menjadi anggota Banser. Ia ingin taubat.

Berita, BANGKITMEDIA.COM

PURWOREJO-Sahabat Sutrisno (37), adalah warga di Dukuh Dungus, Grabag, Purworejo. Ia menjadi salah satu dari 159 peserta Diklatsar Banser Satkoryon Banser PAC GP Ansor Grabag Purworejo yang digelar 7-9 Desember 2018.

Sutrisno pernah sukses, tapi juga pernah terjerumus ke dalam lembah hitam. Sang ibu dan keluarga sudah berkali-kali memberikan nasihat. Tapi nasihat itu hanya seperti angin lalu saja bagi Sutrisno. Sampai akhirnya, ibunya sendiri tidak mengakui dirinya sebagai bagian dari kelaurga.

Waktu berlalu. Sutrisno lalu bertemu dengan sahabat-sahabat Ansor Banser Grabag Purworejo dan mengutarakan keinginannya untuk menjadi anggota Banser. Ia ingin taubat. Kebetulan ada beberapa teman masa kecil yang sudah aktif di Ansor Banser Grabag. Keinginan Sutrisno disambut dengan tangan terbuka oleh pengurus PAC GP Ansor Grabag. Sebab, Ansor Banser adalah organisasi yang punya jiwa penolong dan mengedepankan persaudaraan.

Sutrisno giat pertama kali bersama dengan teman-teman Banser ketika menghadiri maulid Nabi GP Ansor di Pekalongan beberapa waktu lalu. Meski belum resmi menjadi Banser, Sutrisno sudah bahagia menjadi salah satu peserta yang bisa mencapai alun-alun Kajen Pekalongan. Sepulang dari Maulid Kajen Pekalongan, keinginanya menjadi Anggota Banser tercapai dengan mengikuti Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser hingga lulus pembaiatan dan penutupan

Mengetahui Sutrisno mengikuti Diklatsar Banser, Ibu dan keluarga terharu. Saking bahagianya Ibu Marwiyah ikut hadir dalam acara penutupan di Hari Ahad 9 Desember 2018. Di hadapan Tim Pelatih dan Instruktur, ibu dan anak itu saling memaafkan. Sutrisno berjanji akan bertaubat dengan ditandai membaca istighfar dan mengucapkan baiat kader. Ia lalu membasuh dan mencium kedua kaki Ibu tercintanya dengan penuh takdzim. Hari itu, air mata tumpah di arena Diklatsar. Bahagia dan haru bercampur menjadi satu.

Ibu Marwiyyah yang melihat Gelora dan Korsa Ansor Banser dalam acara penutupan tersebut dan melihat kesungguhan anaknya, menarik umpatan sumpah serapah yang pernah dilontarkan.  Dengan meneteskan air mata, Ibu Marwiyyah berbalik memberikan restu,  meridhoi dan bangga karna anaknya telah taubat serta kembali lagi ke pangkuannya. Kini, Sutrisno telah resmi menjadi Banser NU Benteng Ulama dan NKRI. Sutrisno Telah Kembali untuk Menjadi Kebanggan Keluarga dan Ibu Pertiwi. Ia juga mempunyai anak dan istri, mari kita doakan bersama.

 

Tulisan ini diolah redaksi dari tulisan tim Sekretariat PC GP Ansor Purworejo, tanpa mengurangi substansi. Narasumber: Kasatkorcab Banser Purworejo Daryanto, Wakil Ketua PC MDS Rijalul Ansor Purworejo Muslihudin, Ketua PAC GP Ansor Grabag Joko Abu Qotrun, Pelatih Satkorcab Banser Ramin. (Rokhim)

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *