Ini tentang Tata Cara Shalat Sunnah Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Niat dan Doanya.
Bismillahir Rohmaanir Rohiim. Disebutkan dalam Kitab Durrotun Nashihin Hal: 272:
عن ابن عباس عن النبي عليه الصلاة والسلام انه قال من صلي في ليلة القدر ركعتين يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب مرة والاخلاص سبع مرات فإذا سلم يقول استغفر اللـه واتوب إليه فلا يقوم من مقامه حتى يغفر الله له ولأبويه ويبعث الله تعالي ملائكة إلى الجنان يغرسون له الاشجار و يبنون القصورو يجرون الانهار ولايخرجون من الدنيا حتى يرى ذلك كله
Dari Nabi Muhammad Saw., bahwasannya beliau bersabda: “barangsiapa yang menjalankan shalat pada malam lailatul qadar sebanyak 2 (dua) rakaat, di dalam setiap rakaatnya setelah membaca Al Fatihah (1) satu kali, kemudian membaca surat Al-Ikhlas 7 (tujuh) kali dan setelah salam membaca Astaghfirullahal azhiim wa atubu ilaih 70 (tujuh puluh) kali, maka selama dia mendirikannya Allah akan mengampuni dirinya dan kedua orang tuanya dan Allah Ta’ala akan mengutus Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di Surga, membangun gedung-gedung dan mengalirkan sungai-sungai didalamnya, dan dia ( orang yang menjalankan shalat lailatul qadar ) tidak akan keluar dari dunia sehingga dia pernah melihat seluruhnya. (HR. Ibnu Abbas).
Adapun cara melakukan shalat sunnah lailatul qadar tersebut adalah sebagai berikut:
Dilaksanakan dengan sedikitnya 2 Rakaat 1 kali salam atau 4 roka’at satu kali salam tanpa tasyahud awal, hingga 12 rakaat.
Niatnya jika 2 Raka’at:
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
“Ushalli Sunnata lailatil Qadri Rak’ataini Lillahi Ta’aalaa”
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Niatnya jika 4 Raka’at:
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالٰى
“Ushalli Sunnata lailatil Qadri Arba’arakaatin Lillahi Ta’aalaa”
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr empat rakaat karena Allah Ta’ala”
Laksanakan seperti syarat rukun shalat, dengan bacaan tiap rakaat, setelah membaca fatihah, kemudian membaca surat ikhlas 7 x atau At-Takatsur 1 x kemudian Al ikhlas 3 x atau Al-Qadr (inna anjalnahu fii lailatul Qadr, hingga Akhir surat) sebanyak 3 x.
(Catatan: untuk dalil bacaan setelah fatihah, silahkan tanya kepada masing-masing guru, sehingga tidak perlu di perdebatkan sebagaimana yang wajibnya (yang termasuk rukun) adalah Al-fatihahnya, bacalah yang menurutmu mudah).
Dzikir-dzikir yang dianjurkan:
Istighfar : 3 x
أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمِ اَلَّذِ يْ لَا إِلَهَ إِلاَّ هُوَالْحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُوا اِلَيْهِ تَوْبَةًعَبْدِالظَّا لِمِيْنَ لَايَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًا وَّلَانَفْعًا وَّلَامَوْتًا وَّلَاحَيَاةًوَّلَانُشُوْرًا
Astaghfirullohal’azhiim, Alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubuu ilaih taubatan ‘abdidhdholimiin laa yamliku linafsihi zhorowwanaf’aw walaa maut, walaa hayyataw walaanusyuuro …. 3x
أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمِ مِنْ كُلِّ ذَنْبِ اْلعَظِيْمِ لَايَغْفِرُالذُّ نُوْبَ اِلَّااَنْتَ فَاغْفِرْلَنَا مَغْفِرَتً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنَااِنَّكَ اَنْتَ اْلغَفُوْرُالرَّحِيْم
Astagfirullohal ‘azhiim mingkulli dzanbil ‘adhiim la yaghfirudzdzunuuba illaa anta faghfirlanaa maghfirotan min ‘indik warhamnaa innaka antal ghofuurur Rohiim …3 x
أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمِ
Astaghfirullohal’azhiim, ……..70 x
Dzikir pertama:
اَللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْم تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka ‘afuwun Kariim. tukhibbul ‘afwa fa’fu’anna ( kami ) fa’fu’anni (Saya) Yaa kariim. Sebanyak ..33 x.
Dzikir Kedua:
لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ، وَهُوَحَيٌّ دَائِمُ لَايَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَعَلَئ كُلِّ شَيْءٍقَدِيرٌ
Laa Illaha Illa Allah, Wahdahu laa Syarikalahu, Lahul Mulku Wa lahul Khamdu wa huwa hayyun daa-imun Laa yaa muutu Biyadihil Khair, wa Huwa ‘ala Kulli syai-in Qodir. …. 33 x.
Kemudian dzikir yang ketiganya adalah:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ ، أَسْتَغْفِرُ الله
Subhannallshu wa bi hamdihi, subhannallohil ‘adziem, Astaghfirullah, dibaca 101 x.
Kemudian Membaca, Subhannalloh, walhamdulillah, walaa illaha illaAllohu wallohu Akbar dibaca sebanyak 3 x.
Dan dilanjutkan dengan doa. Kemudian ditutup dengan shalat witir, 1 rakaat, atau tiga rakaat jika belum melaksanakan witir pada shalat sunnah tarawih.
Demikian Tata Cara Shalat Sunnah Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Niat dan Doanya.
Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
Penulis: Ustadz Ical Rizaldy.
Sumber tulisan lihat di sini. Artikel terkait baca di sini.
*Adapun video tentang kapan dan bagaimana cara meraih malam Lailatul Qodar, silahkan saksikan dan klik Bangkit TV.
Berikut Infografis Tata Cara Shalat Sunnah Malam Lailatul Qadar:
Doa Raih Malam Lailatul Qadar, Ijazah Habib Muhammad Bilfaqih Malang.
Saya teringat satu Ijazah yang luar biasa dari Maha Guru saya, yani Al-Ustadz Al-Allamah Al-Habib Muhammad Bin Abdulloh Bilfaqih, Malang. Salah satu fadilah ijazah wirid ini yaitu supaya bisa mendapatkan malam 1000 bulan malam Lailatul Qodar.
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ” ﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﻳﺎ ﺣﻲ ﻳﺎ ﻗﻴﻮﻡ ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺍﺩﺭﻙ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ” ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻭ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ .
“Barangsiapa yang membaca setiap hari,
YA HAYYU YA QOYYUM 100 kali.
pada bulan Ramadhan, niscaya dia akan mendapatkan Lailatul Qodar.”
Imam Al-Ghazali menjelaskan, bahwa barang siapa yang setiap hari membaca “Ya Hayyu ya Qoyyum” 1000 kali, maka dia akan diterima dan dicintai oleh semua orang aan akan dimudahkan rizkinya dan akan diberi kewibawaan, keselamatan dari segala musibah dan dari segala kesusahan dan Allah SWT akan memberinya derajat yang tinggi di akherat kelak. (Sumber: Kitab Nasoihul ‘Ibad)
Juga disebutkan oleh sebagian ulama:
“Bahwa barang siapa yang memperbanyak membaca Ya Hayyu Ya Qoyyum, dia akan dikaruniai ilmu yang manfaat dan ucapanya akan selalu diterima oleh siapapun.”
Semoga bermanfaat dan bisa diistiqomahkan, terutama di bulan suci Ramadhan agar kita bisa mendapatkan bagian malam Lailatul Qadar.
Aamiin aamiin aamiin ya rabbal ‘aalamiin bisirri Asrari Al Faatihah.
Demikian Doa Raih Malam Lailatul Qadar, Ijazah Habib Muhammad Bilfaqih Malang. Silahkan bisa diamalkan, sehingga ramadhan yang kita lalui mendakatkan berkah Allah SWT. Semua ibadah yang kita jalan diterima, baik puasa, tarawih, buka puasa, sahur, tadarus, dan amaliyah lainnya. Semoga bermanfaat.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ …..
Penulis: Habib Huda Alatas.
*Adapun tentang kapan dan bagaimana cara menemukan malam Lailatul Qadar, saksikan dalam video Kalam Ulama di Bangkit TV.
Catatan Redaksi: Berikut ini ulasan Maulana Habib Lutfi bin Yahya tentang malam Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar, Malam Istimewa
Siapa pun umat Islam tak ingin melewatkan dan meraih lailatul qodar. Betapa tidak, malam yang yang sangat istimewa sebagaimana disebutkan dalam Alquran adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu 83 tahun lebih 4 bulan (lailatul qadri khairun min alfi sahr).
Seumpama sehari orang shalat fardlu 17 rakaat, maka selama seribu bulan pahalanya identik dengan shalat 510.000 rakaat. Padahal rata-rata usia umat Muhammad berkisar 60 tahun. Kalau sehari melaksanakan shalat wajib 17 rakaat, maka dalam usia 60 tahun hanya mampu melaksanakan 367.200 rakaat. Betapa besar kemuliaan yang dijanjikan Allah pada lailatul qadar.
Pertanyaannya, kapan sebenarnya malam kemuliaan (lailatul qadar) itu? Dalam Alquran Allah bertanya, tahukah kamu apakah malam kemuliaan (lailatul qadar) itu? Allah menjawab pada ayat berikut (lailatul qodri khoirun min alfi sahr) Allah tampaknya sengaja merahasiakan kapan hari “H” lailatul qadar agar manusia berpikir. Karena kerahasiaan Allah itu sampai sekarang berkembang kontroversi atau polemik tentang malam seribu bulan.
Ada yang berpendapat, hari “H” sengaja dirahasiakan Allah agar umat Islam menghidupkan ramadan sejak awal hingga akhir. Andaikan para kiai dan ulama sepakat lailatul qadar pada malam 27 misalnya, mungkin umat Islam di dunia pilih beribadah habis-habisan pada malam itu saja. Malam-malam ramadan yang lain bisa diabaikan.
Ada juga yang menerjemahkan salamun hiya hatta mathlail fajr atau malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. Tidak hanya sampai terbitnya matahari, tetapi panjang sampai hitungan yang tidak terbatas. Walhasil kontroversi itu semakin panjang untuk didiskusikan. Bahkan mungkin kalau dibahtsulmasailkan (membahas masalah masalah agama) tidak akan ada habis-habisnya.
Umat Islam yang meyakini lailatul qadar berada di malam likuran atau malam ganjil di atas tanggal 20 ramadan mungkin dilandasi oleh sebuah hadits yang artinya carilah lailatul qadar pada malam ganjil, sepertiga yang terakhir dari bulan ramadlan.
Jadi, tidak perlu disalahkan kalau kemudian para kiai, ulama dan mubalig di masjid dan mushala mengekploitasi hadits tersebut besar-besaran.
Dampaknya tentu pada malam likuran semangat beribadah terasa tertambah seperti mendapat energi baru di tengah tengah kelesuan menjalankan amalan-amalan di bulan ramadan.
Cara Menghitung
Untuk mengetahui kapan hari “H” lailatul qadar, Imam Asy-Syaíroni memberi pedoman dengan melihat awal ramadan. Kalau awal ramadan jatuh pada Jumat atau Selasa, berarti lailatul qadar jatuh pada malam 29 ramadan.
Kalau awal ramadan jatuh pada Ahad atau Rabu maka lailatul qadar jatuh pada malam 27 ramadan.
Jika awal ramadan Kamis, maka lailatul qadar jatuh pada malam 25 ramadan. Kalau awalnya Sabtu jatuh pada malam 23 ramadan dan jika awal ramadan pada Senin maka jatuh pada malam 21 ramadan.
Imam Asy-Syaíroni juga memberikan tanda-tanda, yaitu pada malam itu cuaca dalam keadaan terang benderang dan cerah, tidak ada hujan dan bintang di langit menampakkan sinarnya, angin semilir dan tidak panas.
Pagi harinya matahari terbit tidak langsung memancarkan sinar panas tetapi agak redup dan tidak mendung.
Pada prinsipnya, saya setuju kalau ada yang berpendapat malam kemuliaan itu sejak awal hingga akhir ramadan. Yang penting, gelora semangat untuk beribadah terpompa tidak hanya di bulan suci ramadan, akan tetapi juga 11bulan lain di luar bulan suci ramadlan.
Insya Allah kalau sejak awal ramadan kita membiasakan qiyamul lail, shalat tasbih, tahajud, hajat, tawarih dan lain-lain kita akan mendapat berkah lailatul qadar. Amin ya rabbal alamin. (red)