Diantara hal-hal yang yang dianjurkan oleh orang-orang yang sedang berpuasa adalah menyegerakan berbuka. Nabi menjelaskan dalam sebuah hadits bahwa seseorang tetap dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.
Dalam hadits ke 9 di kitab Bulughul Maram bab puasa dijelaskan bahwa:
وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا, أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( لَا يَزَالُ اَلنَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا اَلْفِطْرَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Sahal Ibnu Sa’ad Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang-orang akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” Muttafaq Alaihi.
Nabi menjelaskan bahwa orang yahudi dan nasrani ketika berpuasa selalu mengakhirkan berbuka. Yaitu ketika bintang-bintang sudah muncul dengan terang. Sehingga nabi melarang mengakhirkan berbuka dan menganjurkan untuk menyegerakan berbuka.
Namun Imam Syafi’i berpendapat, diperbolehkan mengakhirkan berbuka hanya jika orang yang berpuasa tersebut sudah niat sejak awal untuk menekan syahwat. Akan tetapi jumhur ulama’ berpendapat bahwa lebih menganjurkan untuk menyegerakan berbuka.
Hal ini diperkuat dengan hadits berikutnya:
(وَلِلتِّرْمِذِيِّ: مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( قَالَ اَللَّهُ تعَالى أَحَبُّ عِبَادِي إِلَيَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرًا
Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang paling menyegerakan berbuka.”
Menurut riwayat Tirmidzi, hamba yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah mereka yang menyegerakan berbuka puasa. Meskipun Nabi ketika berpuasa tidak menyegerakan berpuasa akan tetapi nabi tetap dicintai oleh Allah karena nabi adalah kekasih Allah SWT.
Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa ramadan tahun ini dengan sempurna. (Icin)
Sumber: Kitab Bulughul Maram