Sambut Bulan Suci Ramadhan dengan Tiga Hal Ini

Sambut Bulan Suci Ramadhan dengan Tiga Hal Ini

Sambut Bulan Suci Ramadhan dengan Tiga Hal Ini. Bulan ramadhan menjadi primadona dari sebelas bulan lainnya. Ramadhan ditunggu-tunggu kedatangannya. Bahkan seolah-olah umat Islam menginginkan dalam dua belas bulan menjadi bulan ramadhan semua. Begitu istimewanya bulan ramadhan, kerena dalam bulan ramadhan juga menjadi bukti sejarah turunnya Al-Qur’an pertama kali. Berikut ini 3 (tiga) persiapan dasar menyambut bulan puasa:

Pertama, menyelesaikan qadha puasa tahun sebelumnya. Sebelum masuk Bulan Ramadhan hendaknya kita membayar hutang puasa pada tahun sebelumnya. Puasa yang ditinggalkan pada bulan ramadhan wajib hukumnya untuk menganti dibulan selain bulan ramadhan. Terkecuali bagi orang yang sudah lanjut usia di bolehkan menganti puasanya dengan membayar fidyah. Hal ini sudah dijelaskan dalam hadist Buhhari Muslim dibawah ini:

Bacaan Lainnya

Dari Abu Salamah, dia berkata, saya mendengar ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata: “Aku memiliki kewajiban berpuasa dari bulan Ramadhan lalu, dan aku baru dapat meng-qadha-nya pada bulan sya’ban.” (HR. Bukhari Muslim)

Terkadang kita lupa hutang puasa tahun lalu. Marilah kita saling menginggatkan satu sama lain untuk membayarnya. Kesempatan yang ada kita jadikan momen yang tepat. Mengqadha puasa ini juga mengingatkan umat manusia akan membayar hutang finansial juga. Mengapa begitu? Karena dalam berjalannya ramadhan kita bisa fokus dengan ibadah tanpa terpikir akan hutang-hutang yang ada.

Kedua, menata niat. Kesempuranaan semua aktivitas dan ibadah umat manusia terletak pada niat yang ikhlas dan tulus. Sebelum datangnya bulan ramadhan niatkan hati dan jiwa kita untuk menjalankan serangkaian ibadah khususnya puasa. Niatkan semua ibadah yang kita jalankan hanya mencari ridho Allah SWT. Sikap ujub atau riya, sok alim, ingin dipuji dan sebagainya marilah kita jauhi.

Tentu banyak godaan dalam menjalankan puasa ramadhan. Baik itu godaan fisik, materialis, dan sikap-sikap tidak terpuji itulah pengaruh hawa nafsu yang liar. Membulatkan tekan perlu diiringi do’a supaya Allah SWT senantiasa melipahkan rahmah-Nya. Dengan do’a ibadah puasa bisa berjalan lancar, lebih-lebih predikat keimanan kita bisa bertambah kuat.

Ketiga, merasa gembira. Sekedar rasa gembira itu tidak mudah. Tetapi dengan memahami keistimewaan bulan ramadhan umat Islam selayaknya bergembira dengan kebahagiaan, karena Bulan Ramadhan memiliki banyak kenikmatan yang tidak ternilai oleh satuan apapun. Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surat Yunus ayat 58  yang artinya berikut ini:

Katakanlah, ‘dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS.Yunus; 58)

Kebahagian yang kita dapati berkat adanya rahmat kesehatan, harta benda dan ketenangan batin yang bersumber dari Allah SWT. Bagaimana tidak gembira ketika Bulan Ramadhan tiba rahmat Allah SWT ditebarkan bagi umat-Nya.

Ketiga pondasi ini marilah kita tata bersama. Kesiapan mengahadapi puasa ramadhan menjadi penting. Semua umat Islam mendambakan bisa puasa penuh selama sebulan di bulan suci ini dengan ditambah dengan ibadah-ibadah lainnya. Lipat ganda pahala menjadi pemicu semangat dalam kebahagian beribadah. Iman dan ketakwaan menjadi kokoh dengan hikmah-hikmah bulan penuh berkah dan magfiroh ini.

Demikian kegiatan Sambut Bulan Suci Ramadhan. Semoga bermanfaat (Sholihul Hadi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *