Seiring dengan tibanya bulan suci Ramadan, sebagai ummat Islam sudah semestinya kita sambut dengan kesiapan, salah satunya adalah siap untuk berpuasa. Nah, untuk menjalankan puasa tentu kita harus tau apa saja rukun-rukun puasa agar puasa kita sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Rukun puasa Ramadhan sebenarnya tidaklah berbeda dengan puasa pada umumnya. Ada dua rukun dalam puasa. Pertama, niat. Kedua, menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa. Adapun penjelasan kedua rukun tersebut sebagai berikut:
- Niat
Seperti dalam mengerjakan ibadah- ibadah lainnya, Seseorang yang hendak berpuasa harus berniat untuk berpuasa. Berniat dilakukan saat malam hari sebelum puasa dimulai. Tanpa adanya niat maka puasa seseorang tidaklah sah. Hal ini dikarenakan niat adalah suatu hal yang penting dalam melakukan ibadah dan ibadah tersebut tergantung pada niatnya sebagaimana yang dijelaskan dalam dalil-dalil berikut ini:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (men-jalankan) agama yang lurus” (Al- Bayyinah: 5)
Juga disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW:
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى
“Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat dan setiap orang mendapat ganjaran atas amalnya sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan niat ini adalah waktu pelaksanaannya, yaitu harus dilaksanakan pada malam hari (mulai terbenamnya matahari sampai sebelum terbit fajar). Hal ini juga berdasarkan hadits Hafshah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.”
- Menahan Diri dari Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Selain niat, rukun puasa selanjutnya adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Dengan demikian, selain memahami kedua rukun tersebut kita juga harus memahami apa saja yang dapat membatalkan puasa.
Saat berpuasa seseorang harus menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasanya sebagaimana yang disebutkan dalam Firman Allah pada surat Albaqarah ayat 187.
بَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا آَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَآُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَ مَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
“Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu dan makan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam” [Al-Baqarah: 187]
Demikianlah penjelasan terkait apa saja rukun dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Jika kedua rukun tersebut tidak terpenuhi, sudah tentu puasa kita tidak akan sah. Oleh karena itu mengetahui rukun puasa Ramadan tersebut sangatlah penting. Semoga bermanfaat.