Qunut Shalat Witir pada Pertengahan Akhir Bulan Ramadan

doa qunut witir

KH Damanhuri, Katib Syuriah PCNU Bantul

Al Imam Al-Baihaqi dalam kitabnya Ma’rifatus Sunani wal Atsar dan As-Sunan al Kubra pada “Bab Man Qaala Laa Yaqnut fil Witri Illaa Fin Nishfil Akhiri Min Ramadhan  (Bab tentang Orang yang mengatakan bahwa tidak berqunut kecuali pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan) menyebutkan beberapa riwayat, diantaranya Al-Imam Al-Syafi’i rahimahullah berkata :

ويقنتون في الوترفي النصف الآخرمن رمضان،  وكذلك كان يفعل ابن عمر، ومعاذ القاري

“Mereka berqunut didalam shalat witir pada pertengahan akhir bulan Ramadhan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz Al-Qari”

عن نافع، «أن ابن عمر كان لا يقنت في الوتر إلا في النصف من رمضان

“Dari Nafi’ : Bahwa Ibnu ‘Umar tidak berqunut di dalam shalat witir, kecuali pada pertengahan dari bulan Ramadhan (pertengahan akhir)”

أن عمر بن الخطاب «جمع الناس على أبي بن كعب، فكان يصلي لهم عشرين ليلة ولا يقنت بهم إلا في النصف الباقي» . فإذا كانت العشر الأواخر تخلف فصلى في بيته، فكانوا يقولون: أبق أبي

“Sesungguhnya Umar bin Khaththab  mengumpulkan jama’ah shalat Tarawih pada Ubay bin Ka’ab, mereka shalat selama 20 malam, dan mereka tidak berqunut kecuali pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan. Ketika masuk pada 10 akhir Ubay memisahkan diri dan shalat di rumahnya, maka mereka mengira dengan mengatakan : Ubay telah lari”.

عَنْ مُحَمَّدٍ هُوَ ابْنُ سِيرِينَ، عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِهِ ” أَنَّ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ أَمَّهُمْ، يَعْنِي فِي رَمَضَانَ، وَكَانَ يَقْنُتُ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Dari Muhammad bin Sirin, dari sebagian sahabatnya, bahwa Ubay bin Ka’ab mengimami mereka, yakni pada bulan Ramadhan, ia berqunut pada pertengahan terakhir bulan Ramadhan”

عَنِ الْحَارِثِ، عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ” أَنَّهُ ” كَانَ يَقْنُتُ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Dari Al-Harits, dari ‘Ali radliyallahu ‘anhu, bahwa ia berqunut pada pertengahan terakhir dari bulan Ramadhan”

عن سَلَام يَعْنِي ابْنَ مِسْكِينٍ، قَالَ: ” كَانَ ابْنُ سِيرِينَ يَكْرَهُ الْقُنُوتَ فِي الْوِتْرِ إِلَّا فِي النِّصْفِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Ibnu Miskin berkata : Ibnu Sirin tidak menyukai qunut didalam shalat Witir, kecuali pada pertengahan akhir shalat bulan Ramadhan.”

عن قَتَادَة قَالَ: ” الْقُنُوتُ فِي النِّصْفِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Dari Qatadah : Qunut dilakukan pada pertengahan akhir bulan Ramadhan.”

Demikian beberapa riwayat tentang do’a qunut witir di bulan Ramadhan sebagai dasar pengamalan Ahlus sunnah wal jama’ah.

                     والله أعلمُ بالـصـواب

Semoga Bermanfaat. Amiinn Yaa Robbal ‘Alamin.

               والله المستعان وعليه التكلان

Pesantren Nidaul Ummah Bantul.

02-06-2018

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *