PW Fatayat NU DIY Selenggarakan Ngaji Investasi

fatayat

KULON PROGO, BANGKITMEDIA.COM.

Pengurus Wilayah Fatayat NU DIY dan Pengurus Cabang Fatayat NU Kulonprogo menyelenggarakan Ngaji Investasi di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kulon Progo, Jum’at (20/10). Tema yang diusung dalam acara ini adalah “Mengatur Keuangan Menjauhi Kemudlaratan”. Acara ini merupakan kelanjutan dari acara sebelumnya yang membahas Keuangan Keluarga. Namun kali ini pembahasannya lebih difokuskan pada kiat-kiat dalam berinvestasi. Hadir sebagai pembicara Doddy Prasetya Ardhana dari Pasar Bursa Efek Indonesia.

Ketua PW Fatayat NU DIY Khotimatul Husna mengungkapkan bahwa acara Ngaji Investasi ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar berinvestasi.

“Maraknya penipuan dan investasi bodong, minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya investasi, budaya konsumtif, dan berbagai persoalan sosial ekonomi di masyarakat adalah di antara fenomena akhir-akhir ini yang memprihatinkan. Untuk itu, Fatayat tergerak untuk Ngaji Investasi agar memahami bagaimana mengelola keuangan dengan cara yang aman dan jauh dari kemudharatan,” ungkap Khotim.

Doddy Prasetya Ardhana membeberkan fakta bahwa masyarakat Indonesia selalu mengajarkan anak-anaknya untuk rajin menabung, bukan berinvestasi seperti di negara-negara lain.

“Negara lain seperti Jepang dan China sudah lama mengajarkan putra-putrinya untuk beralih dari kebiasaan menabung menjadi kebiasaan berinvestasi. Jadi tidak heran jika setelah dewasa putra-putri mereka menjadi investor diberbagai usaha-usaha besar terkemuka,” ujar Doddy

Jika hanya mengajarkan anak-anak menabung saja, lanjut Doddy tanpa dibarengi dengan berinvestasi,  tentu kebiasaan dalam mengelola keuangan agar menghasilkan tidak akan terbangun sejak dini.

“Padahal dengan berinvestasi akan ada upaya pengembangan pada simpanan kita. dibandingkan hanya ditabung biasa harta kita hanya akan diam saja,” katanya lagi.

Meskipun demikian, Doddy mengungkapkan bahwa kebiasaan menabung juga tak kalah penting. Perlu keuletan dalam mengelola keuangan agar bisa menabung sekaligus berinvestasi tanpa menggangu anggaran belanja rumah tangga.

“Misalnya, dari junlah 100% penghasilan, 70% kita alokasikan untuk belanja kebutuhan sehari hari, 30% untuk diinvestasikan atau yang tiga 30 % tersebut di bagi 15% untuk di tabung biasa dan 15% untuk diinvestasikan. Yang jelas dalam berinvestasi, uang yang kita investasikan adalah benar-benar uang “ngangur” bukan uang yang kita perlukan untuk belanja kebutuhan pokok sehari-hari,” jelas Doddy.

Seusai acara para peseta yang terdiri dari Pengurus Cabang, Pengurus Anak Cabang Fatayat Kulonprogo, Penguru Cabang, Pengurus Anak Cabang Muslimat NU Kulonprogo dan Pengurus Cabang, Pengurus Anak Cabang IPPNU Kulonprogo. antusias mengisi formulir investasi yang disediakan peyeleggara dan mendaftarkan diri sebagai  Investor untuk pertama kalinya. (Amrullah/Rokhim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *