Perjalanan Inspiratif Dr Haya Hingga Menjadi Rektor Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi

Perjalanan Inspiratif Dr Haya Hingga Menjadi Rektor Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi

Perjalanan Inspiratif Dr Haya Hingga Menjadi Rektor Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi

Banyuwangi – BANGKITMEDIA.COM- Dr. HAYA, SHI, M. Pd. I resmi terpilih menjadi rektor UBI (Universitas Bakti Indonesia). haya terpilih menjadi Rektor UI periode 2020 – 2024 setelah mendapatkan dukungan mayoritas suara dalam aklamasi yang dilakukan para senat dan yayasan Puspa Dunia beserta Anggotanya jum’at (14/2) di di Simbar Cluring Banyuwangi.

Pemilihan dilakukan usai pelaksanaan Debat antar dosen-dosen Besar Calon Rektor UBI bertajuk “Bangsa dan Negara Menanti Darma perjuanganmu.” Pemilihan ini diawali dengan proses penyaringan oleh pansus Pilrek yang dimulai pada bulan September 2019. Hingga akhirnya, Debat Publik 2 Calon Rektor UBI dilaksanakan hari jum’at. Puncak karirnya tersebut, tentu ia peroleh tidak dengan cara mudah. Ia merintis karir menjadi dosen sejak 2003 di Bali STIT ALMUSTAQIM Negara dan STAI ISTIQLAL Buleleng dan UNIBA Banyuwangi.

Perjalanan karir haya sebagai dosen dimulai dari ia setelah menempuh pendidikan di IAI Ibrohimy (sekarang UNIB) Fakultas Syari’ah pada tahun 1997-2002. Di institut pondok salafiyah syafiiyah sukorejo bergengsi tersebut, ia berhasil meraih gelar SHI dengan konsentrasi Ahwalusy syakhsyiyah. Demikian data yang disampaikan ketika gelar debat Rektor UBI, jum’at (14/02/2020).

Lulus S1, kemudian haya pada tahun 2005 melanjutkan pendidikan S2 nya di almamater asal pada tahun 2005-2010 sekaligus jadi dosen di STIT Almustaqim Negara dengan meraih gelar Magester manajemen Pendidikan, ia mengambil jurusan Manajemen Pendididkan Islam.

Tidak berhenti sampai disitu, pria kelahiran sumenep Madura 1974 tersebut kemudian berjuang untuk memperoleh gelar Doktor, di IAIN Jember (UIN KHAS) pada tahun 2015. Ia mampu menyelesaikan pendidikannya 4 tahun kemudian.

Selain menjadi Kepala MTs. Sunan Ampel pada tahun 2016 sebagai kepala teladan se-Provinsi Bali, haya juga berkarir sebagai dosen dan Haya juga sebagai peneliti di SIBLITABDIMAS Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, meskipun status awalnya hanya sebagai asisten peneliti.

Dalam karier akademisnya, dia pun memiliki kegiatan lain. Diantaranya, pengasuh Pondok pesantren Sunan Ampel Sumberkima. Sejumlah penelitiannya juga telah dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki reputasi Nasional.

Di luar dosen, dia juga aktif dalam kegiatan lain. Misalnya menjadi Pengurus PERSADA Perstuan Dosen Agama sebagai Dewan Pakar ditingkat Provinsi Jawa Timur dan sebagai pengurus PGRI Jawa Timur Lembaga Kajian Pendidikan Tinggi, sebagai wakil ketua.

Dengan prestasi serta dedikasinya tersebut, bertahap jabatannya mulai nailk. Pada 2012-2019, dia ditunjuk menjadi Kajur Ekonomi Syari’ah. Selanjutnya, Haya menduduki posisi Direktur Program Pascasarjana STIB Banyuwangi pada 2019 hingga tahun 2020 sebelum diresmikan menjadi rektor periode 2020-2024.

Diketahui, pada sistem pemilihan Rektor UBI kali ini dengan menggunakan metode aklamasi karena calon lainnya ketiganya mundur tidak siap. Pada pemilihan rektor UBI periode 2020-2024, Haya mengusung visi yaitu “Menuju Universitas Bakti Indonesia dengan inovasi 3P (Performa, Pelayanan dan Prestasi)”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dia menyebutkan sejumlah program yang salah satunya difokuskan pada team work.

Menurut dia, team work itu sangat penting karena kita tidak akan bisa pintar sendirian dengan jargon bersama kita bisa, Maka dari itu, dia merencanakan program paper kelompok, proyek kelompok, dan lain-lain.

“Itulah program yang akan dicoba supaya SDM Universitas Indonesia dapat berperan untuk menjaga bangsa dan negara kita. Mungkin saat ini masih banyak CEO yang berasal dari Universitas Bakti Indonesia, tetapi kita tidak tahu lima tahun ke depan,” pungkasnya.

Perjalanan Inspiratif Dr Haya Hingga Menjadi Rektor Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi

Dalam pidatonya usai penetapan Rektor Terpilih, Dr. HAYA, SHI, MPdI menuturkan, akan melanjutkan estafet kepemimpinan Rektor UBI BPK TOTOK Sumarhadi, MPd. Yaitu melanjutkan The Next Level of Excellence, so what’s next?

“Sehingga kita bisa membuat perbaikan yang terus menerus CONTIUS INPROVEMENT. Ada satu peribahasa dari Suku Bushmen Afrika Selatan (Padang Kalahari) ‘Jika ingin berburu dengan cepat dan memperoleh hasil yang banyak, maka berjalanlah bersama-sama’. Untuk itu, mari kita bersama bersinergi dan berkolaborasi untuk UBI yang semakin baik,” paparnya.

Tepatnya, pada tanggal 18 Februari 2020 lalu pria kelahiran pulau garam ini dilantik menjadi Rektor baru di kampus yang terletak di ujung timur pulau jawa ini. Ya, pria kelahiran Sumenep Madura itu langsung membuat gebrakan. Langkah awal yang dilakukan Haya adalah merotasi hampir seluruh jajaran pejabat dan staf di lingkungan rektorat UBI, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja, mutu dan kualitas Perguruan Tinggi dengan menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Hal tersebut sejalan dengan visi dan misi yang disampaikan oleh Dr. Haya saat memberikan kata sambutan dalam acara pelantikan Rektor baru Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi. Saat itu Dr. Haya menyampaikan program visi misinya dengan mengusung konsep yang disingkat 3P yakni : Yang pertama, Performance, dengan bersama-sama meningkatkan performance dosen, performance mahasiswa serta performance lembaga Yang kedua adalah prestasi dan yang ketiga berupa pelayanan.

Konsep visi misi yang diusung saat dilantik menjadi Rektor baru UBI tersebut benar-benar dijawab serta dibuktikan oleh lulusan S3 IAIN Jember itu dengan kinerja berupa aktivitas yang konstruktif dan positif bagi peningkatan kualitas internal kampus UBI dalam satu tahun terakhir.

Selain melakukan perubahan struktural jabatan di lingkungan rektorat, Dr. Haya juga telah berhasil merubah etos kerja seluruh civitas akademika kampus yang berlokasi di Kecamatan Cluring itu menjadi warga kampus yang aktif, komunikatif dalam melakukan berbagai aktivitas salah satu contoh pelaporan kinerja berupa AKM, Periodesasi dan lain sebagainya hingga tuntas 100% dibandingkan dengan kampus-kampus yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi lainnya.

Tidak hanya itu, pria yang identik dengan peci hitam ini, juga telah berusaha keras untuk membuka akses seluas-luasnya dan menyiapkan kesempatan beasiswa untuk mahasiswa mulai beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu, beasiswa prestasi dan yang terbaru adalah program beasiswa seperti KIP/BIDIKMISI dan UKT/SPP untuk Tahun 2021. Dimana untuk UKT/SPP periode tahun 2020 lalu telah cair sehingga dapat meringankan mahasiswa dalam menghadapi situasi pandemi covid-19.

“Disusul untuk UKT/SPP tahun 2021 telah cair, selain itu UBI juga sudah mendapatkan bantuan sarana prasarana, “ jelas Dr. Haya kepada Kabarpas.com melalui sambungan telepon.

Selain itu yang patut diapresiasi di tengah kondisi pandemi covid-19 yang masih terus melanda, dibawah kepemimpinan Dr. Haya, Kampus yang dinaungi oleh Yayasan Puspa Dunia itu menjadi salah satu Perguruan Tinggi di wilayah VII L2DIKTI Jawa Timur yang dipercaya telah mendapatkan bantuan dana hibah ‘Program Bantuan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal Tahun 2021” dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sehingga saat ini hikmahnya mahsiswa pendaftar membeludak mencapai hampir 1.000 mahsiswa. Dan kost-kost tetangga dan Rusunawa (Rumah susun Mahasiwa) semakin ramai dan ekonomi lingkungan semakin produktif.

Perjalanan Inspiratif Dr Haya Hingga Menjadi Rektor Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi. Semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *