BANTUL. BANGKITMEDIA.COM. Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY kembali menggelar kegiatan Workshop Strategi Dakwah Aswaja dengan tema “Perempuan dan Gerakan Kontra Radikalisme” pada 28 Oktober 2017 di Aula Kantor PCNU Bantul.
Kegiatan dilaksanakan karena ancaman radikalisme sudah ada di depan mata, bahkan perempuan terlibat di dalamnya. Banyak yang menjadi korban akibat gerakan radikalisme, adapula yang menjadi pelaku dalam melakukan gerakan radikalisme. Fatayat sebagai ormas perempuan hadir untuk membangun strategi dakwah yang ramah dalam upaya penangkalan gerkan radikal tersebut.
“Acara ini adalah sebagai wujud dari gerakan Fatayat NU DIY untuk menangkal radikalisme. Karenapaham-paham radikalismesudah di depan mata, juga sudah di depan pinturumah kita. Di Yogya, sudah banyak orang-orang yang dengan sengaja menciderai toleransi atas nama agama. Fatayat harus hadir untuk menangkal gerakan tersebut.” Begitu sambutan dari Khotimatul Husna, ketua PW Fatayat NU DIY.
Dalam acara workshop tersebut sebagai pembicara yakni Rindang Farihah (PW FatayatNU DIY), Umarudin Masdar (Densus 26) dan Abdul Gaffar Karim (Dosen UGM). Rindang Farihah yang juga selaku wakil ketua PW Fatayat NU DIY menjelaskan bahwa saatnya perempuan menjadi agen perdamaian. Banyak sekali kerugian yang dirasakan perempuan jika berada di situasi konflik.
“Dampak bagi perempuan dalam situasi konflik seperti kehilangan hak dasar yakni berupa kesehatan, pendidikan dan adminduk (identitas perempuan), selain itu perempuan juga rentan mengalami kekerasan fisik, psikis dan juga ekonomi. Jika demikian maka perempuan akan tercerabut dari akar budayanya.” Jelas Rindang.
Kegiatan ini juga merupakan program dari FORDAF atau Forum Daiyah Fatayat. Peserta yang terdiri dari pengurus Fatayat se-DIY dan juga pengurus FORDAF ini berharap mendapatkan strategi yang jitu, sehingga ketika dalam berdakwah bisa tepat sasaran dan tujuan dakwah bil hikmah wal mauidhotil hasanah tercapai. (muyas)