Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Mesir menyelenggarakan peringatan 10 hari wafatnya Mbah Maimoen Zubair di Nasr City Cairo pada 10 September 2019. Acara ini dihadiri 800 warga Indonesia dan para masyayikh Al-Azhar Mesir. Sementara dari Sarang, KH Abdullah Ubab Maimoen hadir juga memberikan sambutan dan kesaksian.
Salah satu masyayikh Al-Azhar Prof Dr Fathi Hijazi menjelaskan bahwa Mbah Maimoen adalah ulama’ Indonesia yang sangat fasih pidato berbahasa Arab, bahkan sampai berjam-jam.
“Syaikh Maimoen seorang alim yang sepuh. Kalau berpidato bisa lebih dari berjam-jam menggunakan bahasa arab, seakan akan beliau masih berusia muda, namun setelah selesai tampak seusianya,” tegasnya.
Sementara Syaikh Khotib al-Hasani menjelaskan bahwa Mbah Maimoen adalah sosok alim yang tawadlu, tak pernah memperlihatkan diri sosok yang berlebihan.
“Di wajah Syekh Maimoen terdapat pancaran cahaya orang alim, yang sangat tawaddhu’ dan wara’,” tuturnya.
Sementara putra sulung Mbah Maimoen, yakni Gus Ubab menegaskan bahwa Mesir adalah negeri barokah. Mbah Moen juga banyak mengambil ilmu dari para masyayikh Mesir.
“Mesir itu negeri yang barokah. Di sini ada Sayyid Husain, dan sangat menghormati Sayyidina Husain. Bahkan Mbah Moen mengambil Thoriqoh Naqsabandiyyah juga di Mesir dengan Syaik Najmuddin al Kurdi,’ tegas Gus Ubab.
Acara yang dihadiri banyak warga Indonesia ini sangat meriah dan para banser siap siaga menjaga jalannya acara. (md/red).