Berita NU, BANGKITMEDIA.COM
NANGGULAN-Menjadi orang NU itu harus bersyukur. Karena Apa? Karena NU itu adalah satu-satunya jam’iyah yang “ngopeni” (memelihara-red) warganya dari manusia masih berada di dalam kandungan sampai manusia itu lahir, bahkan sampai manusia itu meninggal
Demikian disampaikah oleh Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pesantren Tegalrejo Gus Yusuf Chudlori dalam acara Pelantikan Bersama Pengurus Majelis Wakil Cabang NU Nanggulan, Kulonprogo beberapa waktu lalu.
“Saat dalam kandungan berumur 4 bulan ada dalam tradisi NU yang bernama ngapati untuk mendo’akan kandungan agar diberi keselamatan. Saat 7 bulan ada yang namanya mitoni. Saat bayi lahir di dunia, bayi diadzani dan diiqomahi,” jelas Gus Yusuf
Kepedulian NU, lanjut Gus Yusuf tidak hanya sampai disitu. NU juga mendirikan madrasah-madrasah diniyyah, pondok pesantren untuk menunjang keagamaan saat kita hidup di dunia.
“Saat kita meninggal pun NU memelihara kita dengan tradisi talqin, tahlilan, haul yang semuanya itu hanya untuk mendoákan kita agar selamat di dunia dan akhirat. Tidak ada jam’iyah yang seperti itu, selain NU,” tandas Gus Yusuf dalam tausiyahnya.
Pelantikan bersama Pengurus MWC NU Nanggulan, ranting se-Kecamatan Nanggulan serta banom IPNU-IPPNU, Fatayat, Muslimat Periode 2018-2023 ini bertempat di Balai Desa Tanjungharjo Nanggulan. Pelantikan serentak tersebut dihadiri oleh ratusan warga NU Nanggulan.
“Selamat atas para pengurus yang telah dilantik malam ini. Semoga bisa amanah dalam memegang jabatan” pesan Ketua PCNU Kulonprogo, Drs. H. Wasiludin.
Hadir dalam acara tersebut, Kabag Kesra yang mewakili Bupati Drs. Jazil Ambar Was’an, Anggota DPR RI H. Agus Sulistyono, Anggota DPRD Kulonprogo Ir.Purwantini, Camat dan Muspika setempat. (rk)
.