Nasehat Gus Dur Menggema di Tiongkok
TIONGKOK- Walaupun Gus Dur sudah wafat, tetapi kiprah dan pemikirannya terus menjadi inspirasi anak bangsa ini. Dalam kesejarahan hidupnya, Gus Dur meletakkan pondasi dan prinsip hidup yang sangat diteladani kaum muda NU hari ini, bahkan kaum muda NU di luar negeri.
Demikian ditegaskan Zudi Setiawan, Dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang, dalam Seminar bertema “Meneladani Gus Dur dan Refleksi Pergerakan Cendekiawan Muda di Luar Negeri”. Seminar ini diselenggarakan PCI NU Tiongkok di Zoom US, Tiongkok, Sabtu (24/03).
Menurut Zudi, ada 9 poin keteladanan Gus Dur yang menjadi inspirasi anak bangsa ini. Pertama, tradisi membaca. Gus Dur kuat dalam membaca, baik buku, situasi, hingga informasi dari lintas dimensi. Kedua, tradisi menulis. Gus Dur menganggap bahwa menulis itu sangat penting untuk mengisi lembaran sejarah dan dialog peradaban. Ketiga, mencintai tanah air. Gus Dur siap dan rela berkorban jabatan hingga nyawa untuk membela martabat dan keutuhan negeri; menolak separatisme, keliling dunia meyakinkan pemimpin dunia supaya keutuhan NKRI tetap terjaga.
“Sedangkan keempat, seperti samudera. Gus Dur adalah seorang pluralis dan humanis sejati, mau menampung siapa saja lintas suku, agama, ras, dan negara. Kelima, berani dan optimis. Dalam sikap dan tindakan Gus Dur terkandung nilai-nilai keberanian dan optimisme. Apa yang menjadi gagasan dan pemikiran Gus Dur selama ini berani beliau terapkan dalam ranah kebijakan negara ketika menjadi Presiden RI, misalnya soal demokrasi dan kebebasan pers, hingga Rekonsiliasi Nasional,” tegas Zudi penuh semangat.
“Keenam, jokes: Gus Dur bahkan mampu membuat Raja Arab Saudi Raja Fahd tertawa. Ketujuh, kesederhanaan dan dermawan: Bagi Gus Dur, harta maupun jabatan di dunia ini adalah hal yang tidak perlu dipertahankan mati-matian. Ada banyak orang yang telah dibantu oleh Gus Dur dalam mengatasi problem sosial maupun ekonomi,” lanjutnya.
“Kedelapan, silaturahmi: Hobi berkunjung dan menjalin persaudraan dengan banyak orang, bahkan Gus Dur sampai hafal ribuan nomor telepon orang-orang yang sering dihubungi. Kesembilan, pribumisasi Islam. Bagi Gus Dur, Islam perlu dipribumikan sehingga sesuai dengan budaya lokal,” pungkasnya. Berita Islam Terkini (rohim)
Demikian Nasehat Gus Dur Menggema di Tiongkok. Semoga bermanfaat.